Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat mendorong subsidi silang bantuan pembiayaan sekolah bagi siswa yang menghadapi masalah ekonomi akibat orang tuanya meninggal dunia terinfeksi COVID-19.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi saat dihubungi di Kota Bogor, Sabtu, mengatakan perlu ada rumusan untuk mempertahankan wajib belajar 12 tahun, agar tidak ada siswa putus sekolah, khususnya soal biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya meninggal karena COVID-19.
Baca juga: Kota Bogor siapkan Rp37 miliar perbaiki 22 SD
Ia mengatakan Wali Kota Bogor Bima Arya telah meminta perumusan langkah-langkah untuk menyelamatkan masa depan sekolah siswa-siswa tersebut melalui subsidi silang.
Beberapa dasar yang melatarbelakangi ide subsidi silang tersebut, ada dana BOS yang bisa diatur alokasinya, komunikasi antara pihak sekolah dengan komite sekolah masing-masing terhadap bantuan orang tua yang mampu.
Selain itu, katanya, bagi sekolah swasta yang selain menerima dana BOS juga menarik iuran dari orang tua siswa berupa SPP bulanan dan lainnya, seyogyanya bisa disisihkan untuk subsidi pembiayaan sekolah bagi siswa terdampak COVID-19.
Baca juga: DPRD sarankan perbaikan SD Otista Kota Bogor gunakan biaya tak terduga APBD 2021
"Sekolah ada komite dan sebagainya, kalau komunikasi sekolah sama orang tua bagus, kenapa tidak terjadi subsidi silang," katanya.
Menurut Hanafi, persoalan mempertahankan lama sekolah 12 tahun bagi siswa di Kota Bogor tidak mudah di situasi pandemi COVID-19 yang belum benar-benar pulih.
Pemerintah Kota Bogor memandang hal itu dapat diselesaikan dengan santunan Rp1 juta- Rp2 juta per siswa, karena rutinitas sekolah pastinya tidak cukup dengan angka tersebut.
Baca juga: DPRD dorong Pemkot Bogor bantu siswa tak mampu tebus ijazah
Dari total 1.390 sekolah di Kota Bogor, terdiri atas 342 SD, 175 SMP, 75 SMA, dan 103 SMK negeri maupun swasta, Pemkot Bogor masih mendata jumlah siswa terdampak COVID-19.
"Sambil perumusan, kami data juga jumlah siswa terdampaknya," ujarnya.
Pemkot Bogor dorong subsidi silang biaya sekolah siswa terdampak COVID-19
Sabtu, 18 September 2021 20:35 WIB
Sekolah ada komite dan sebagainya, kalau komunikasi sekolah sama orang tua bagus, kenapa tidak terjadi subsidi silang.