Bogor, (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, kembali menutup perlintas di jalur alternatif Jalan Ma Salmun menuju Pasar Anyar setelah sempat dibuka selama sepekan sebagai jawaban atas protes yang dilayangkan sopir angkutan kota.
"Kami sudah melakukan rapat, dan sepakat jalur untuk ditutup kembali dengan proses sosialisasi sebelumnya kepada angkot 01 dan 10," kata Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman di Bogor, Senin.
Penutupan jalur alternatif Jalan MA Salmun ini dilakukan Minggu (20/9) malam oleh petugas DLLAJ disaksikan oleh perwakilan KKSU angkot 01 dan 10. Penutupan dilakukan dengan memasang pembatas beton. Jalur hanya dibuka untuk kendaraan roda dua, becak dan pejalan kaki.
Sebelumnya, penutupan perlintasan jalur alternatif Jalan MA Salmun yang dilakukan sejak Juli lalu mendapat protes dari ratusan sopir angkot 01 (Cipinang Gading-Merdeka) dan 10 (Bantar Kemang-Merdeka) yang merasa kehilangan penumpang karena trayek mereka dialihkan.
Imbas dari aksi protes tersebut, para sopir mengalami mogok dan mendatangi kantor DLLAJ untuk meminta jalur tersebut dibuka kembali, dan mencari solusi untuk persoalan yang mereka hadapi.
"Wajar kiranya komunitas angkot 01 dan 10 ingin masuk Nyi Raja Permas karena mereka punya legalitas izin trayeknya. Ini akan kita perbaiki," kata Usmar.
Sementara itu, Ketua Organisasi angkutan darat (Organda) Kota Bogor, Moch Ishak mengatakan, penutupan kembali jalan alternatif perlintasan MA Salmun telah dibicarakan dengan duduk bersama antara pemerintah kota, DLLAJ dan perwakilan sopir 01 serta 10.
"Ya mau tidak mau kita harus mendukung kebijakan pemerintah kota, solusi permasalahan ini sudah dibicarakan, dan penutupan memang harus dilakukan demi keselamatan," katanya.
Ketua Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU) Trayek 01, Yadi Indra Mulyadi menyebutkan pihaknya sudah setuju dengan penutupan kembali jalur MA Salmun.
"Tuntutan para sopir 01 dan 10 agar di Jalan Mayor Oking tidak ada angkot trayek 02 karena itu bukan jalur lintasannya. Kami bisa mengambil penumpang di Mayor Oking, jangan sampai diteriakin maling sama teman-teman dari trayek lain," kata Yadi.
Yadi mengatakan, terdapat 58 unit angkot trayek 01 dan 100 unit angkot 10 yang trayeknya melintasi Jalan MA Salmun. Sejak ditutup para sopir merasakan pendapatan berkurang, karena jarang ada penumpang yang turun di stasiun. Selain itu, terjadi persaingan penumpang dengan angkot lainnya.
"Sesuai dengan izin trayek yang dikeluarkan oleh pemerintah, angkot 01 dan 10 memang lewat MA Salmun dan Nyi Raja Permas, jadi penumpang angkot dua trayek itu adalah penumpang pasar, sedikit yang ke stasiun, sopir jadi rugi," katanya.
Wacana penutupan perlintasan kereta api di Jalan MA Salmun sudah muncul dalam rapat koordinasi mengantisipasi lonjakan penumpang di Stasiun Besar Bogor pada libur Lebaran Idul Fitri 1436 Hijriah/2015 yang dilakukan Rabu (15/7).
Selain itu, situasi di perlintasan sebidang Jalan MA Salmun kerap dilanda kemacetan, selain karena aktivitas jual beli pedagang di pasar, juga padatnya arus lalu lintas kendaraan ditambah parkir yang mempersempit ruas jalan.
Kini perlintasan di Jalan MA Salmun yang menjadi jalur alternatif menuju Pasar Anyar, Jalan Sawo Jajar dan Jalan Pengadilan sudah kembali ditutup, kendaraan roda dua masih tetap bisa melintas, sedangkan roda empat dan sejenis lainnya harus berbelok ke Jalan Mayor Oking untuk menuju Pasar Anyar.
Pemkot Bogor Kembali Tutup Perlintasan MA Salmun
Selasa, 22 September 2015 6:06 WIB
Wajar kiranya komunitas angkot 01 dan 10 ingin masuk Nyi Raja Permas karena mereka punya legalitas izin trayeknya.