Beijing (ANTARA) - (REUTERS) Versi hirup dari vaksin COVID-19 buatan CanSino BioLogics (CanSino BIO), China, memicu respons kekebalan tanpa efek samping serius, demikian hasil uji klinis awal menunjukkan.
Kandidat vaksin dua-dosis itu memerlukan lebih sedikit dosis daripada versi suntikannya dan dapat membantu CanSinoBIO mendorong kapasitas produksinya, kata pimpinan eksekutif perusahaan itu pada April.
Dua dosis vaksin hirup Ad5-nCoV yang diberikan dalam rentang waktu 28 hari membuat antibodi penetralisir yang setara dengan injeksi tunggal, menurut laporan yang sudah diulas peneliti lain.
Baca juga: China mengizinkan Sinovac digunakan untuk usia 3-17 tahun
Baca juga: RI-EU sepakat mendorong akses vaksin yang adil dan merata melalui COVAX
Laporan tersebut didasarkan pada data uji Fase I yang melibatkan 130 orang dewasa sehat di China dan dimuat dalam jurnal kesehatan Penyakit Menular Lancet pada Senin.
Menurut laporan itu, vaksin hirup tersebut juga tidak menimbulkan efek samping yang serius dalam pengujian.
Sejumlah peserta uji menerima vaksin suntikan yang diikuti dengan vaksin hirup sebagai penguat 28 hari kemudian. Kelompok tersebut menginduksi respons antibodi penetrasir yang kuat, kata laporan tersebut.
Baca juga: 1,65 miliar lebih dosis vaksin COVID telah disuntikkan di seluruh dunia
Penulis laporan adalah para peneliti dari Akademi Ilmu Medis Militer, CanSino BioLogics, dan institusi China lainnya.
Vaksin Ad5-nCoV injeksi dosis tunggal sudah diizinkan untuk digunakan di China, Meksiko dan Pakistan.
Sumber: Reuters
Kandidat vaksin COVID-19 hirup buatan CanSino picu antibodi
Rabu, 28 Juli 2021 16:56 WIB
Dua dosis vaksin hirup Ad5-nCoV yang diberikan dalam rentang waktu 28 hari membuat antibodi penetralisir yang setara dengan injeksi tunggal,...