Jakarta (Antara Megapolitan) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pemulangan dua WNI korban ledakan bom di dekat Kuil Erawan, Bangkok, Thailand, masih menunggu keputusan dari pihak keluarga.
"Kita sudah bicara dengan keluarga dan mereka juga sudah berada di Bangkok. Jadi, mengenai pemulangan jenazah dan sebagainya akan kita bicarakan bersama," kata Menlu, di Jakarta, Rabu.
Satu WNI perempuan berusia 61 tahun dengan inisial LLT tewas akibat bom meledak di dekat Kuil Erawan, Bangkok, Senin malam. Sementara itu suaminya yang berinisial HI dan juga berusia 61 tahun mengalami luka-luka.
Pada Selasa (18/8), HI menjalani operasi di Rumah Sakit Hua Chiew, Bangkok, dan kondisinya saat ini dikabarkan stabil, sementara jenazah LLT masih berada di rumah sakit polisi Bangkok.
Menlu menambahkan bahwa penggunaan inisial kepada kedua korban adalah untuk melindungi privasi keluarga.
Terkait pencarian informasi WNI yang berada di Bangkok, KBRI di Bangkok terus melakukan pencarian di rumah sakit-rumah sakit yang menampung korban ledakan bom yang terjadi Senin malam.
"Dari hari ke hari, KBRI Bangkok terus melakukan pencarian dan terus melakukan komunikasi dengan otoritas setempat untuk mencari kemungkinan-kemungkinan adanya tambahan, tetapi mudah-mudahan tidak ada," kata Menlu Retno.
Selain itu, KBRI Bangkok juga telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat Indonesia yang berada di Thailand untuk lebih berhati-hati dan menghindari tempat-tempat yang saat ini ditutup untuk sementara.
KBRI juga membuka layanan informasi di nomor +66929031103 dan juga menghimbau masyarakat di Indonesia yang merasa keluarganya tengah berada di Thailand untuk segera menghubungi KBRI.
Sebuah bom meledak di dekat Kuil Erawan Bangkok, Thailand, Senin malam, menewaskan 22 orang, termasuk tiga warga negara asing, dan sedikitnya 123 orang luka-luka.