Jakarta (ANTARA) - Petenis Jepang Naomi Osaka dijatuhi denda sebesar 15.000 dolar AS atau sekitar Rp214 juta, serta terancam diskualifikasi dari French Open karena menolak menghadiri konferensi pers setelah pertandingan.
Pekan sebelumnya, Osaka memutuskan tidak menghadapi awak media dalam sesi konferensi pers turnamen Grand Slam tanah liat di Paris karena alasan kesehatan mental.
Keputusan tersebut dikeluarkan oleh dewan direksi Grand Slam menyikapi keputusan petenis Jepang yang dinilai menyalahi kewajiban peserta.
Baca juga: Tenis - Naomi Osaka lolos dari hambatan babak kedua Miami Open
"Kami telah menasihati Naomi Osaka bahwa jika dia terus mengabaikan kewajiban medianya selama turnamen ini, maka dia akan menghadapi kemungkinan konsekuensi lebih jauh melanggar Kode Etik," tulis dewan direksi Grand Slam seperti dikutip Reuters, Senin.
"Seperti yang diperkirakan, pelanggaran berulang memicu sanksi yang lebih keras dan investigasi pelanggaran besar yang bisa mengakibatkan denda yang lebih besar dan penangguhan keikutsertaan Grand Slam lainnya."
Baca juga: Osaka bertanding susah payah untuk maju ke perempatfinal
Dewan tersebut mengingatkan Osaka bahwa peserta berewajiban mematuhi peraturan Grand Slam, termasuk tanggung jawab para petenis untuk terlibat dengan media apa pun hasil pertandingan mereka.
Namun mereka juga menambahkan, kesehatan mental para petenis yang berkompetisi dalam Grand Slam dan tingkat tur adalah yang paling penting.
Naomi Osaka terancam didiskualifikasi dari French Open
Senin, 31 Mei 2021 6:06 WIB
Osaka memutuskan tidak menghadapi awak media dalam sesi konferensi pers turnamen Grand Slam tanah liat di Paris karena alasan kesehatan mental.