Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore, ditutup terkoreksi seiring meningkatnya permintaan valas domestik.
Rupiah ditutup melemah 17 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp14.290 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.273 per dolar AS.
Analis Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Rabu, mengatakan terkoreksinya rupiah pada hari ini agak anomali mengingat dolar sebenarnya masih cenderung melemah terhadap beberapa mata uang lainnya.
"Memang agak anomali setelah lebaran. Mungkin juga karena faktor teknikal dan juga ada permintaan besar valas di dalam negeri untuk kebutuhan pembayaran dividen dan repatriasi modal," ujar Rully.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang utama lainnya saat ini masih berada di bawah level 90, yaitu di posisi 89,884.
Baca juga: Harga emas terus menguat di perdagangan Asia, risalah Fed jadi fokus
Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,664 persen, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,642 persen.
Meski demikian, Rully menilai anomali pergerakan rupiah tersebut hanya bersifat sementara.
"Kayaknya memang keseimbangan rupiah saat ini di kisaran Rp14.300-an," kata Rully.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.295 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.288 per dolar AS hingga Rp14.320 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa melemah menjadi Rp14.313 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.300 per dolar AS.
Kurs Rupiah ditutup terkoreksi seiring meningkatnya permintaan valas
Rabu, 19 Mei 2021 19:21 WIB
Rupiah ditutup melemah 17 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp14.290 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.273 per dolar AS.