Jakarta (ANTARA) - Saat ini, bisnis kuliner tengah menjadi sektor usaha yang kian diminati dan menjanjikan.
Survei Snapcart tentang tren masakan rumahan menyebut sebanyak 63 persen responden berencana untuk memulai bisnis makanan mereka sendiri. Juga, sepanjang 12 bulan terakhir, data Google Trend menunjukkan pencarian terkait ide bisnis rumahan meningkat sebanyak lebih dari 300 persen, sementara pencarian terkait ide bisnis makanan meningkat hingga 250 persen.
Dalam mengembangkan bisnis kuliner, keunggulan rasa dan keunikan produk perlu diiringi dengan kemampuan menarik hati pelanggan, khususnya di tengah ramainya persaingan pelaku usaha di sosial media.
Chef William Gozali, dalam keterangannya pada Sabtu, membagikan kiat untuk menarik perhatian calon konsumen.
"Hal pertama yang penting untuk dijual adalah tampilan makanan yang menarik dan estetik. Bukan sekedar mengandalkan kemampuan mengedit gambar atau memanfaatkan pencahayaan yang tepat dalam mengambil gambar makanan," kata pemenang MasterChef Indonesia 3 itu.
Baca juga: Festival Maranggi digelar Pemkab Purwakarta untuk pemulihan ekonomi
Lebih dari itu, pemilihan bahan makanan yang tepat dan segar akan membuat tampilan makanan semakin ciamik dan menggiurkan.
"Bukan berarti harus mahal, namun pemilihan bahan yang segar dan berkualitas menjadi sebuah keharusan. Tak kalah penting, garnish atau pemanis tampilan, juga dapat membantu meningkatkan daya tarik dari produk makanan yang ditawarkan," kata dia.
Untuk memastikan kesegaran bahan baku produk makanan dapat terjaga, pemanfaatan perangkat teknologi yang sesuai kian signifikan.
Selain itu, dalam memasarkan bisnis kuliner, dibutuhkan sebuah "cerita rasa" di mana sebuah santapan diberi kisah yang menarik sehingga mampu menarik minat konsumen.
Baca juga: WNI di Los Angeles menggelar bazaar makanan khas Indonesia
Culinary Storyteller Ade Putri Paramadita mengatakan dibutuhkan kemampuan untuk menceritakan rasa sebuah santapan secara apik, baik melalui visual, tulisan, maupun dengan betutur langsung melalui konten video unggahan media sosial.
"Kemampuan storytelling para pelaku usaha dibutuhkan untuk membalut produk, menambahkan nilai jual tanpa menjadikannya hard selling. Hal ini meliputi kelihaian berkisah mengenai asal usul santapan, proses pembuatan hingga manfaatnya. Dengan begitu, konsumen akan lebih mudah merasa lekat hingga ingin mencoba produk yang nantinya dapat dinikmati tak hanya dengan indera pengecap saja," kata Ade.
Sementara itu, Top 10 Masterchef Indonesia Season 6 Amy Zein menambahkan, "kemasan produk adalah bagian dari branding sebuah usaha. Bagaimana wujud kemasan produk yang sampai ke tangan pelanggan, menjadi bukti dari profesionalitas, serta menunjukkan kualitas produk yang ditawarkan. Dalam bisnis makanan, kemasan juga memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan kenikmatan hidangan."
Baca juga: Kemenparekraf ajak pelaku usaha kuliner di Bali terapkan protokol CHSE
Selain itu, pemilihan kemasan yang ramah lingkungan juga dapat menjadi salah satu nilai tambah. Karenanya, penting bagi pelaku usaha, meski masih di level rumahan, untuk memperhatikan kesesuaian dan keamanan kemasan yang digunakan.
"Apalagi harus dimaklumi, jasa kurir yang kerap digunakan kadang kurang berhati-hati dalam membawa produk makanan, sehingga dibutuhkan perhatian yang khusus pada cara dan pemilihan kemasan," kata dia.
Selama periode 25 Januari – 13 Februari 2021, puluhan pengusaha kuliner rintisan di Jabodetabek telah berbagi cerita terkait usaha yang dirintis, keunikan produk, serta apa saja kendala yang dihadapi selama menjalani usaha tersebut dan bagaimana produk peralatan rumah tangga Beko dapat membantu usaha mereka.
Setiap minggu, dipilih lima pemenang mingguan yang kemudian mendapatkan produk dari Beko, serta memiliki kesempatan untuk usahanya dipromosikan kembali oleh para influencer.
Baca juga: Gudeg, kuliner yang usianya kira-kira sama dengan usia kota Yogyakarta
Di akhir periode, 3 pemenang utama dengan bisnis makanan yang paling menarik mendapatkan hadiah utama berupa lemari es dari Beko. Mereka adalah Madu el Karim (@maduelkarim), Nukoke Salad (@nukoke.salad), dan Jamu Hei Mbok (@heimbok).
"Selama 20 hari kampanye #MulaiBarengBeko digelar, puluhan pengusaha makanan rumahan di area Jabodetabek berpartisipasi dan berbagi cerita terkait usaha yang mereka geluti. Menariknya, para pengusaha ini bukan hanya fokus dalam menghadirkan produk makanan yang nikmat, tapi juga mengutamakan kualitas dan bahan makanan yang sehat," kata Arlisa Ardhiani, Marketing Manager PT Beko Appliances Indonesia.
Tips bisnis kuliner yang semakin "cuan"
Sabtu, 20 Februari 2021 13:33 WIB
Dalam mengembangkan bisnis kuliner, keunggulan rasa dan keunikan produk perlu diiringi dengan kemampuan menarik hati pelanggan, khususnya di tengah ramainya persaingan pelaku usaha di sosial media.