Bogor, (Antaranews Bogor) - Komando distrik militer (Kodim) 0606 Kota Bogor, Jawa Barat mencanangkan gerakan pembuatan lubang biopori dalam rangka mencegah banjir serta melestarikan lingkungan.
"Untuk satu hari ini target lubang biopori yang akan buat sebanyak 5.000 lubang," kata Komandam Kodim 0606 Kota Bogor Letkol ARH Rakhmat Santoso, disela-sela pembuatan lubang Biopori depan Markas Kodim 0606 Jalan Sudirman, Kota Bogor, Jumat.
Ia mengatakan, pembuatan 5.000 lubang biopori melibat 500 orang anggota yang tergabung dari berbagai elemen masyarakat mulai dari TNI Polri, Satpol PP, Pramuka, Polmas, serta komunitas masyarakat peduli Bogor.
Lokasi pembuatan lubang biopori dimulai dari Jalan Sudirman depan lampu merah Istana Bogor sampai Plaza Jambu Dua atau kurang lebih sekitar 3 kilo meter.
"Jadi satu orang minimal arus membuat 10 lubang biopori dalam satu hari ini," katanya.
Menurutnya ini kali keduanya Kodim 0606 Kota Bogor melakukan gerakan pembuatan lubang biopori. Tahun 2014 lalu sebanyak 20.000 lubang biopori telah dibuat oleh anggota TNI.
Namun, lubang tersebut baru dibuat di komplek perkantoran dan ruma dinas seluruh anggota TNI di Kota Bogor.
"Tahun ini kita bekerja sama dengan elemen masyarakat Kota Bogor menargetkan 5 juta lubang biopori selama kurun waktu dua tahun," katanya.
Menurut Rachmat kegiatan pembuatan lubang biopori menjadi bagian dari kemanunggalan TNI dengan masyarakat.
"Lubang biopori dapat mensejahterakan masyarakat. Kenapa? Karena dapat menyerap air tidak langsung ke sungai, mencegah banjir di Jakarta. Jika air tidak dicegah warga Jakarta yang terkena banjir akan kesulitan," katanya.
Wakil Wali Kota Usmar Hariman yang hadir dalam kegiatan tersebut mengapresiasi langkah Kodim 0606 Kota Bogor bersama unsur masyarakat membuat lubang biopori.
Ia mengatakan pada Juni 2014 lalu Pemerintah Kota Bogor telah mencanangkan gerakan 1 juta biopori tetapi hingga akhir 31 Desember baru sekitar 245.000 lubang yang terealisasi.
Menurut Usmar, saat ini 70 persen lahan di Kota Bogor sudah tertutup oleh bangunan baik perkantoran maupun perumahan dan fasilitas lainnya.
Dari luas lahan yang ada hanya 11,5 persen berupa ruang terbuka hijau.
"Ini menjadi persoalan serius, jika tidak dilakukan pencegahan, kekurangan RTH akan mengakibatkan percepatan air masuk ke sungai. Upaya lainnya adalah dengan biopori," kata Usmar.
Ia mengatakan penemuan biopori oleh pakar IPB menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kota Bogor untuk menerapkan dan menggunakannya karena belum semua negara memilikinya.
Pakar Biopori dari IPB Ir Kamir R Brata mengatakan, pembuatan lubang resapan air biopori harus dipastikan agar ada aliran air yang mengalir menuju lubang.
"Karena lubang biopori ini berfungsi sebagai resapan air, dan rumahnya makhluk hidup yang menyemai sampah organik yang masuk di dalamnya," kata dia.
Kodim 0606 Kota Bogor gali 5.000 biopori
Jumat, 6 Februari 2015 14:40 WIB
"Satu orang minimal arus membuat 10 lubang biopori dalam satu hari ini,"