Jakarta, 19/3 (ANTARA) - Juru kampanye Media Greenpeace Asia Tenggara Hikmat Soeriatanuwijaya menegaskan untuk menjaga independensi pihaknya tidak bersedia menerima dana dari perusahaan atau pemerintah mana pun.
"Berbagai macam tudingan atau serangan semacam ini wajar terjadi jika Greenpeace baru saja meluncurkan bukti-bukti atau hasil penelitian perusakan lingkungan yang dilakukan perusahaan besar," katanya di Jakarta, Senin.
Sebagai catatan, pada 1 Maret 2012 Greenpeace meluncurkan hasil investigasi yang dilakukan selama satu tahun, menunjukkan bukti-bukti tidak terbantahkan betapa Asia Pulp and Paper (APP) melakukan pelanggaran tidak hanya terhadap regulasi Indonesia tetapi juga regulasi internasional (www.greenpeace.co.id/ramin).
Ia mengatakan sejak saat ini hingga sekarang marak berbagai tudingan tidak berdasar terhadap Greenpeace, tujuannya selain untuk menyudutkan kredibilitas Greenpeace, tentu salah satunya untuk mengalihkan atau menutupi isu perusakan lingkungan yang diungkap Greenpeace itu.
Tetapi tudingan atau serangan itu tidak akan menghentikan upaya penyelamatan lingkungan yang dilakukan Greenpeace, karena selain tuduhan-tuduhan ini tidak benar, faktanya kerusakan hutan di Indonesia adalah masalah besar yang harus segera berhenti," jelasnya.
Menurut dia sebanyak 1,08 juta hektar hutan Indonesia hancur setiap tahunnya, berbagai media juga telah mengungkap betapa kesalahan tatakelola hutan merugikan dan merampas hak-hak masyarakat Indonesia, dan keuntungan perusakan lingkungan ini hanya dinikmati segelintir pihak.
Selain itu, sebenarnya sudah sangat jelas tujuan dan motif kampanye Greenpeace atau siapa yang `menunggangi?, karena Greenpeace secara konsisten menunjukkan kredibilitas perjuangannya selama 40 tahun hadir di dunia, dan selama 6 tahun ada di Indonesia.
Dikatakannya Greenpeace yang demi independensinya punya satu nilai dasar yang selama 40 tahun ini selalu dipegang teguh yaitu tidak bersedia menerima dana dari perusahaan atau pemerintahan mana pun.
Siapa yang "menunggangi" Greenpeace pun sudah jelas: yakni idealisme untuk menyelamatkan lingkungan dari perusakan besar-besaran yang kini terjadi. Pendananya adalah para supporter individu yang sepakat dan ingin ikut berpartisipasi dalam perjuangan penyelamatan lingkungan ini, dimana di dunia kini sudah ada 3 juta supporter dan di Indonesia sekitar 30.000 orang.
Lebih lanjut ia mengatakan sebenarnya untuk mengetahui sepak terjang Greenpeace di seluruh dunia sangatlah mudah, seseorang hanya perlu mengakses situs www.greenpeace.org.
Di situs ini bisa dilihat perjuangan-perjuangan Greenpeace di seluruh dunia, termasuk saat melawan perusakan lingkungan berhadap-hadapan dengan pemerintah Amerika Serikat, Jerman, Italia, Belanda, dan lain-lain atau melakukan perlawanan terhadap korporasi-korporasi besar seperti Chevron, Shell, British Petroleum, dan lain-lain.
Untuk mengetahui "motif" dan tujuan kampanye Greenpeace di Indonesia juga sangat mudah, hanya perlu mengakses www.greenpeace.or.id.
Di situs itu bisa dilihat selama enam tahun itu tujuan Greenpeace konsisten menghentikan perusakan lingkungan (dengan fokus perusakan hutan) besar-besaran dan berupaya mewujudkan lingkungan Indonesia yang lebih lestari, berkelanjutan dan memperhatikan hak-hak masyarakat.
"Tuntutannya pun jelas kepada pemerintah untuk mengimplementasikan regulasi yang mampu menjamin kelestarian lingkungan Indonesia, dan kepada dunia industri untuk menghentikan perilaku merusak lingkungan mereka dan beralih ke operasi yang lebih lestari dan bertanggung jawab," katanya.
Ia mengatakan tudingan Greenpeace bisa ditunggangi oleh industri barat dan lain-lain jelas sangat menggelikan.
Hikmat juga membantah berita yang mengutip The Taxpayers Alliance yang tidak benar. Tetapi yang lebih krusial, sebenarnya masalah ini sudah ramai diapungkan pihak-pihak yang ingin menyudutkan nama baik Greenpeace hampir dua tahun lalu, dan bahkan saat itu (dua tahun lalu), sudah terbukti tidak benar dan dibantah sendiri oleh pihak-pihak terkait.
"Sebenarnya dalam laporan The Taxpayers Alliance itu justru disebutkan, dari LSM-LSM yang menerima dana dari Uni Eropa, Greenpeace tidak termasuk penerima dana," tegasnya.
Feru L
Greenpeace Tak Terima Dana Perusahaan Dan Pemerintah
Senin, 19 Maret 2012 15:27 WIB
greenpeace-tak-terima-dana-perusahaan-dan-pemerintah