Bogor, (Antaranews Bogor) - Ratusan pedagang kaki lima yang tergabung dari Paguyuban PKL MH Salmun berunjuk rasa menuntut janji Wali Kota Bogor Bima Arya terkait relokasi dan izin untuk bisa berjualan kembali di Balai Kota.
Ratusan buruh yang datang dengan berjalan kaki membawa satu mobil boks sebagai mimbar orasi. Sambil diiringi lagu Dangdut Pantura "Sakitnya Tu di sini" pedagang berorasi menyampaikan aspirasinya.
"Empat bulan PKL MH Salmun tidak bisa makan pak," kata Ketua Paguyuban PKL HM Salmun, Apip Hamid dalam orasinya di Bogor, Rabu.
Ia mengatakan PKL merasa sakit hati diabaikan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya karena sudah tidak bisa berjualan selama empat bulan lamanya.
PKL meminta Bima Arya untuk mau menemui mereka di luar Balai Kota. Pedagang juga sempat memblokir jalan Juanda persis depan Balai Kota selama beberapa menit.
Pedagang tidak bersedia masuk Balai Kota kalau Bima Arya tidak mau menerima pedagang.
Setelah dibujuk, akhirnya pedagang mau bergerak masuk ke dalam Balai Kota.
Dalam aksinya pedagang juga membawa sesaji berisi barang dagangan yag mereka gantung di sepeda motor dan sejumlah tampah.
Berkali-kali pedagang menyerukan kekecewaannya terhadap Wali Kota yang dinilai hanya memberi janji palsu saat Pilkada.
"Waktu mau jadi wali kota, pedagang dirangkul, dijanjikan untuk bisa berjualan dengan baik. Tapi sekarang setelah jadi wali kota lupa," katanya.
Pedagang menuntut kebijakan Pemerintah Kota Bogor yang manusiawi. Solusi pemerintah memindahkan pedagang di Pasar Anyar atau Pasar Merdeka bukanlah jalan keluar.
"Kami pedagang MH Salmun berjualan pagi, sore dan malam hari. Di Pasar Anyar kami tidak banyak pembeli, di Merdeka kami tidak bisa berjualan setiap jam," tegasnya.
Menurut PKL lainnyan, kebijakan yang dilayangkan Pemkot Bogor tidak komprehensif dan tidak mendasar karena sudah 4 bulan tidak berjualan dan merugikan pedagang.
"Tuntut realisasi kebijakan, sejak awal ikut politik memohon dukungan, tetapi apa yg terjadi setelah jadi wali kota lupa dengan warga," kata pedagang lainnya.
Pedagang mendesak wali kota untuk segera menemui mereka dan mendengarkan aspirasinya. Jika tidak pedagang menuntut akan turun lagi dan lagi.
Orasi pedagang menuntut wali kota juga diwarnai dengan hujatan. Selain berorasi dalam bahasa Indonesia, pedagang juga berorasi menggunakan bahasa Sunda.
Ratusan PKL Salmun tuntut janji Bima Arya
Rabu, 5 November 2014 20:59 WIB

Ratusan pedagang kaki lima yang tergabung dari Paguyuban PKL MH Salmun berunjuk rasa menuntut janji Wali Kota Bogor Bima Arya terkait relokasi dan izin untuk bisa berjualan kembali di Balai Kota. (Foto Antara/ Laily Rahmawati)
"Empat bulan PKL MH Salmun tidak bisa makan pak,"