Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menjamin wilayahnya aman dari penyebaran virus corona termasuk di perusahaan yang mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (TKA) dari tempat virus itu berasal.

"Saya berani jamin di Bekasi aman, termasuk di perusahaan yang mempekerjakan TKA asal China (Tiongkok)," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi, Suhup di Cikarang, Sabtu.

Suhup memastikan iklim investasi di Kabupaten Bekasi tidak terpengaruh kekhawatiran penyebaran virus corona khususnya di sejumlah kawasan industri yang tersebar di wilayahnya.

"Saya bukannya takabur sebab dari informasi yang saya dapat ketika turun langsung ke beberapa perusahaan, virus corona tidak ditemukan," ungkapnya.

Baca juga: Mengapa dokter pengungkap wabah corona tewas?
Baca juga: Kasus virus corona di China kembali naik setelah sempat turun dua hari

Bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Suhup mengaku sudah melakukan pemeriksaan terhadap perusahaan yang mempekerjakan tenaga asing dan hasilnya negatif.

"Kami belum menemukan adanya TKA asal China yang terpapar virus corona," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti.

Sri Enny mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan ke sejumlah perusahaan di delapan kawasan industri yang mempekerjakan TKA asal Tiongkok berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja setempat.

"Kita lakukan screening dan tes kesehatan terhadap TKA asal China tersebut termasuk yang baru tiba di Kabupaten Bekasi," ucapnya.

Baca juga: China investigasi kematian dr Li Wenliang pengungkap wabah virus corona
Baca juga: Apakah Penyebaran Virus Corona Di Wuhan China Karena Kebocoran Laboratorium?

Dari hasil tes yang dilakukan pihaknya tidak menemukan satupun pekerja yang positif terpapar virus membahayakan itu.

"Zero suspect alias negatif, kami nyatakan Bekasi bebas dari penyebaran virus corona," kata dia.

Di waktu yang bersamaan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi juga melakukan sosialisasi terkait antisipasi penyebaran penyakit pneumonia berat yang belum diketahui etiologinya itu.

"Kewaspadaan, kesiapsiagaan, dan antisipasi potensi penyebaran penyakit ini penting untuk diketahui masyarakat. Kami juga sudah berkomunikasi dengan pihak RSUD dan Puskesmas agar melakukan respon dengan deteksi, pencegahan, dan antisipasi munculnya kasus ini di kemudian hari," kata Sri Enny.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020