Kementerian Pertanian kembali mengucurkan Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (#Bekerja) bagi rumah tangga miskin pertanian (RTMP) di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat dengan penerima 5.899 RTMP terdiri dari Kecamatan Lubuk Sikaping, Rao, Rao Selatan, Padang Galugur dan Mapa Tunggul.
"Ini adalah salah satu wujud nyata negara hadir di tengah-tengah masyarakat yang masih belum beruntung. Program ini langsung ke rumah tangga miskin yang bergerak di sektor pertanian. Oleh karena itu kami berikan tiga komoditas yaitu, sayur-sayuran untuk bantuan jangka pendek, tanaman buah dan perkebunan untuk jangka panjang, sedangkan untuk jangka menengah ada ternak ayam," ujar Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.
Baca juga: Kementan konsisten terapkan wajib tanam bawang putih
Program #Bekerja telah dimulai sejak 2018 dan merupakan salah satu program strategis dari Kementerian Pertanian. Ini merupakan upaya meningkatkan penghasilan rumah tangga miskin pertanian. Alokasi anggaran program #Bekerja Berbasis Pertanian pada 2019 meliputi 23 provinsi, 154 kabupaten, 386 kecamatan dan 4.068 desa dengan sasaran 209.127 RTMP.
Liferdi menjelaskan, pengentasan kemiskinan saat ini menjadi perhatian Kementerian Pertanian karena sebaran kemiskinan sebagian besar berada di wilayah perdesaan dengan mata pencaharian pertanian. Salah satu upaya pengentasan kemiskinan tersebut di perdesaan adalah dengan memberikan kegiatan produktif kepada kelompok masyarakat yang dapat meningkatan penghasilan.
Jenis bantuan hortikultura yang diberikan adalah benih dan saprodi durian seluas 63 hektare dan sayuran seluas 25 hektare. Komoditas sayuran yang dipilih adalah bayam, kangkung, caisim, kacang panjang dan buncis. Dari luasan bantuan yang diberikan, total anggaran #Bekerja di Kabupaten Pasaman mencapai Rp 1,4 miliar.
Baca juga: Kementan tantang produsen penuhi kebutuhan benih bawang merah di Tanah Air
Paket bantuan yang diberikan kepada setiap RTMP berupa paket benih dan sarana produksi untuk komoditas sayuran daun dan durian. Jenis sayuran daun bisa dipilih yang mudah dibudidayakan dan cepat menghasilkan seperti kangkung, bayam, sawi hijau/caisim, buncis, kacang panjang. Sementara jenis durian yang diberikan adalah varietas unggul yang sesuai untuk agroklimat setempat. Khusus Pasaman, diberikan benih durian varietas matahari. Setiap RTMP juga menerima paket bantuan bibit ayam unggul lengkap dengan kandang, pakan dan vaksinnya.
"Kami yakin apabila nanti ayamnya sudah bertelur maka status masyarakat kita akan berubah. Hitung-hitungan kami, dengan 50 ekor ayam yang diberikan, akan mampu merubah status ekonomi keluarga dengan catatan 4 orang anggota keluarga," papar Liferdi.
Target ke depan, kata Liferdi, pemerintah akan terus memperhatikan kesejahteraan masyarakat meski dengan bungkusan paket yang berbeda.
"Pemerintah akan selalu berkonsentrasi memperhatikan nasib masyarakat. Nama program bisa saja berubah-ubah namun esensinya tetap. Ke depan ada namanya family farming, ada school garden. Tahun ini, pertanian keluarga yang tujuannya adalah untuk daerah-daerah yang rawan pangan semisal di Indonesia bagian timur," jelasnya.
Baca juga: Kementan dorong petani bawang merah beralih gunakan benih biji
Diharapkan, pengembangan hortikultura wilayah perdesaan dapat membantu menyediakan sumber gizi bagi keluarga petani yang kurang mampu. Di samping itu juga memberikan peluang usaha yang dapat meningkatkan pendapatan dalam jangka pendek, menengah maupun panjang.
Sebagai informasi, lokasi program #BEKERJA Berbasis Hortikultura TA. 2019 tersebar di 11 provinsi pada 13 kabupaten yaitu Sumatera Barat (Pasaman), Jambi (Kerinci), Lampung (Tanggamus), Banten (Lebak), Jawa Barat (Majalengka), DIY (Kulonprogo), Jawa Tengah (Blora, Grobogan), Jawa Timur (Malang, Probolinggo), Kalimantan Barat (Sambas), Sulawesi Tenggara (Kolaka) dan NTB (Lombok Barat).
Bupati Pasaman,Yusuf Lubis sangat antusias dengan bantuan yang diberikan. "Semoga bantuan ini membangkitkan semangat komoditas pertanian. Pemerintah membentuk program #Bekerja dengan memberikan bantuan peternakan, perkebunan dan hortikultura. Selain bernilai ekonomi, program ini mampu memecahkan masalah stunting. Semoga 5899 batang durian tumbuh dan dipanen dengan baik."
Yusuf juga menyebutkan, selain durian, daerahnya akan mengembangkan 200 hektare pisang emas. Ke depan, durian dan pisang ini akan diarahkan menuju pasar ekspor.
Program Petani Muda
Menyadari pertanian memiliki prospek bagus bagi kalangan anak muda, Kementerian Pertanian akan segera meluncurkan program pertanian masuk sekolah. Program ini akan memberikan wawasan menarik seputar dunia pertanian.
"Kami juga sedari dini memperkenalkan pertanian kepada generasi muda kita. Oleh karena itu ada program pertanian masuk sekolah atau school garden," ujar Liferdi.
Baca juga: Kementan cegah masuknya virus ASF ke Indonesia
Ide ini, kata Liferdi, merupakan upaya membuang stigma negatif profesi sebagai petani. Petani akan di-sounding kepada para pelajar sebagai mata pencaharian menjanjikan.
"Dulu kala orang tua sering bilang ke anak-anaknya untuk tidak menjadi petani seperti mereka. Akhirnya banyak yang tidak jadi petani.
Padahal, kami di Jawa Barat sering melihat beberapa anak muda yang semula sudah dapat posisi di tempatnya bekerja, baik itu manajer atau bekerja di dunia perbankan, masuk ke dunia pertanian, penghasilanya tidak tanggung-tanggung, Rp 500 juta per bulan. Jadi pertanian itu suatu penghasilan yang menjanjikan," paparnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Ini adalah salah satu wujud nyata negara hadir di tengah-tengah masyarakat yang masih belum beruntung. Program ini langsung ke rumah tangga miskin yang bergerak di sektor pertanian. Oleh karena itu kami berikan tiga komoditas yaitu, sayur-sayuran untuk bantuan jangka pendek, tanaman buah dan perkebunan untuk jangka panjang, sedangkan untuk jangka menengah ada ternak ayam," ujar Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.
Baca juga: Kementan konsisten terapkan wajib tanam bawang putih
Program #Bekerja telah dimulai sejak 2018 dan merupakan salah satu program strategis dari Kementerian Pertanian. Ini merupakan upaya meningkatkan penghasilan rumah tangga miskin pertanian. Alokasi anggaran program #Bekerja Berbasis Pertanian pada 2019 meliputi 23 provinsi, 154 kabupaten, 386 kecamatan dan 4.068 desa dengan sasaran 209.127 RTMP.
Liferdi menjelaskan, pengentasan kemiskinan saat ini menjadi perhatian Kementerian Pertanian karena sebaran kemiskinan sebagian besar berada di wilayah perdesaan dengan mata pencaharian pertanian. Salah satu upaya pengentasan kemiskinan tersebut di perdesaan adalah dengan memberikan kegiatan produktif kepada kelompok masyarakat yang dapat meningkatan penghasilan.
Jenis bantuan hortikultura yang diberikan adalah benih dan saprodi durian seluas 63 hektare dan sayuran seluas 25 hektare. Komoditas sayuran yang dipilih adalah bayam, kangkung, caisim, kacang panjang dan buncis. Dari luasan bantuan yang diberikan, total anggaran #Bekerja di Kabupaten Pasaman mencapai Rp 1,4 miliar.
Baca juga: Kementan tantang produsen penuhi kebutuhan benih bawang merah di Tanah Air
Paket bantuan yang diberikan kepada setiap RTMP berupa paket benih dan sarana produksi untuk komoditas sayuran daun dan durian. Jenis sayuran daun bisa dipilih yang mudah dibudidayakan dan cepat menghasilkan seperti kangkung, bayam, sawi hijau/caisim, buncis, kacang panjang. Sementara jenis durian yang diberikan adalah varietas unggul yang sesuai untuk agroklimat setempat. Khusus Pasaman, diberikan benih durian varietas matahari. Setiap RTMP juga menerima paket bantuan bibit ayam unggul lengkap dengan kandang, pakan dan vaksinnya.
"Kami yakin apabila nanti ayamnya sudah bertelur maka status masyarakat kita akan berubah. Hitung-hitungan kami, dengan 50 ekor ayam yang diberikan, akan mampu merubah status ekonomi keluarga dengan catatan 4 orang anggota keluarga," papar Liferdi.
Target ke depan, kata Liferdi, pemerintah akan terus memperhatikan kesejahteraan masyarakat meski dengan bungkusan paket yang berbeda.
"Pemerintah akan selalu berkonsentrasi memperhatikan nasib masyarakat. Nama program bisa saja berubah-ubah namun esensinya tetap. Ke depan ada namanya family farming, ada school garden. Tahun ini, pertanian keluarga yang tujuannya adalah untuk daerah-daerah yang rawan pangan semisal di Indonesia bagian timur," jelasnya.
Baca juga: Kementan dorong petani bawang merah beralih gunakan benih biji
Diharapkan, pengembangan hortikultura wilayah perdesaan dapat membantu menyediakan sumber gizi bagi keluarga petani yang kurang mampu. Di samping itu juga memberikan peluang usaha yang dapat meningkatkan pendapatan dalam jangka pendek, menengah maupun panjang.
Sebagai informasi, lokasi program #BEKERJA Berbasis Hortikultura TA. 2019 tersebar di 11 provinsi pada 13 kabupaten yaitu Sumatera Barat (Pasaman), Jambi (Kerinci), Lampung (Tanggamus), Banten (Lebak), Jawa Barat (Majalengka), DIY (Kulonprogo), Jawa Tengah (Blora, Grobogan), Jawa Timur (Malang, Probolinggo), Kalimantan Barat (Sambas), Sulawesi Tenggara (Kolaka) dan NTB (Lombok Barat).
Bupati Pasaman,Yusuf Lubis sangat antusias dengan bantuan yang diberikan. "Semoga bantuan ini membangkitkan semangat komoditas pertanian. Pemerintah membentuk program #Bekerja dengan memberikan bantuan peternakan, perkebunan dan hortikultura. Selain bernilai ekonomi, program ini mampu memecahkan masalah stunting. Semoga 5899 batang durian tumbuh dan dipanen dengan baik."
Yusuf juga menyebutkan, selain durian, daerahnya akan mengembangkan 200 hektare pisang emas. Ke depan, durian dan pisang ini akan diarahkan menuju pasar ekspor.
Program Petani Muda
Menyadari pertanian memiliki prospek bagus bagi kalangan anak muda, Kementerian Pertanian akan segera meluncurkan program pertanian masuk sekolah. Program ini akan memberikan wawasan menarik seputar dunia pertanian.
"Kami juga sedari dini memperkenalkan pertanian kepada generasi muda kita. Oleh karena itu ada program pertanian masuk sekolah atau school garden," ujar Liferdi.
Baca juga: Kementan cegah masuknya virus ASF ke Indonesia
Ide ini, kata Liferdi, merupakan upaya membuang stigma negatif profesi sebagai petani. Petani akan di-sounding kepada para pelajar sebagai mata pencaharian menjanjikan.
"Dulu kala orang tua sering bilang ke anak-anaknya untuk tidak menjadi petani seperti mereka. Akhirnya banyak yang tidak jadi petani.
Padahal, kami di Jawa Barat sering melihat beberapa anak muda yang semula sudah dapat posisi di tempatnya bekerja, baik itu manajer atau bekerja di dunia perbankan, masuk ke dunia pertanian, penghasilanya tidak tanggung-tanggung, Rp 500 juta per bulan. Jadi pertanian itu suatu penghasilan yang menjanjikan," paparnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019