Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengajak segenap kaum milenial di wilayahnya untuk gemar mengaji melalui kegiatan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke-51 tingkat kabupaten.
"Beberapa hal yang menjadi perhatian buat kita di antaranya adalah anak-anak kita mau mengaji," kata Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja di Cikarang, Senin.
Dengan kegiatan MTQ ini Eka meyakini akan membawa hikmah positif bagi perkembangan kerohanian di wilayahnya khususnya bagi remaja muslim.
Dirinya juga berharap ajang MTQ kali ini mampu melahirkan bibit-bibit pembaca quran atau tilawah yang handal dan berdaya saing.
"Semoga tilawah kita bisa bersaing di kancah yang lebih tinggi dan mampu membawa nama harum Kabupaten Bekasi," katanya.
Baca juga: Ratusan SD dan SMP Bekasi raih predikat standar nasional Kemendikbud
Lebih dari itu Eka menaruh harapan besar melalui kegiatan ini akan menciptakan generasi muda daerah yang religius sehingga nantinya dapat membawa Kabupaten Bekasi ke arah yang lebih baik.
"Bermodal generasi penerus yang religius, akan lebih mudah menata daerah kita, sesuai slogan Bekasi Baru Bekasi Bersih karena jika anak bangsa dilandasi nilai agamis yang kuat, Insya Allah amanah jika kelak terpilih menjadi pemimpin," ucapnya.
Baca juga: Muara Gembong deklarasikan penggunaan "tumbler" di sekolah tekan sampah plastik
Menurut dia, pemerintah daerah juga menaruh atensi lebih terhadap peningkatan kesejahteraan para pemuka agama demi tercapainya Kabupaten Bekasi yang agamis.
"Kita juga sudah membantu meningkatkan kesejahteraan para guru ngaji, marbot, dan juga imam masjid, sesuai misi kami menjadikan Kabupaten Bekasi yang agamis," katanya lagi.
Ajang MTQ ke-51 tahun ini berlangsung sejak Minggu (8/9) dan dijadwalkan berlangsung hingga Jumat (13/9) di Kecamatan Sukatani yang dipercaya menjadi tuan rumah event terbesar MTQ se-Kabupaten Bekasi itu.
Dengan tema "Tingkatkan Syiar Islam Menuju Kabupaten Bekasi Baru Bekasi Bersih" perhelatan MTQ kali ini mempertandingkan cabang lomba tilawah, kaligrafi, sert hafalan ayat suci Al Quran atau tahfidz yang dinilai oleh dewan juri dari MUI Kabupaten Bekasi, Kemenag, serta praktisi.
Baca juga: Pembangunan tiga titik jalan baru di Bekasi habiskan Rp71 miliar
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Beberapa hal yang menjadi perhatian buat kita di antaranya adalah anak-anak kita mau mengaji," kata Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja di Cikarang, Senin.
Dengan kegiatan MTQ ini Eka meyakini akan membawa hikmah positif bagi perkembangan kerohanian di wilayahnya khususnya bagi remaja muslim.
Dirinya juga berharap ajang MTQ kali ini mampu melahirkan bibit-bibit pembaca quran atau tilawah yang handal dan berdaya saing.
"Semoga tilawah kita bisa bersaing di kancah yang lebih tinggi dan mampu membawa nama harum Kabupaten Bekasi," katanya.
Baca juga: Ratusan SD dan SMP Bekasi raih predikat standar nasional Kemendikbud
Lebih dari itu Eka menaruh harapan besar melalui kegiatan ini akan menciptakan generasi muda daerah yang religius sehingga nantinya dapat membawa Kabupaten Bekasi ke arah yang lebih baik.
"Bermodal generasi penerus yang religius, akan lebih mudah menata daerah kita, sesuai slogan Bekasi Baru Bekasi Bersih karena jika anak bangsa dilandasi nilai agamis yang kuat, Insya Allah amanah jika kelak terpilih menjadi pemimpin," ucapnya.
Baca juga: Muara Gembong deklarasikan penggunaan "tumbler" di sekolah tekan sampah plastik
Menurut dia, pemerintah daerah juga menaruh atensi lebih terhadap peningkatan kesejahteraan para pemuka agama demi tercapainya Kabupaten Bekasi yang agamis.
"Kita juga sudah membantu meningkatkan kesejahteraan para guru ngaji, marbot, dan juga imam masjid, sesuai misi kami menjadikan Kabupaten Bekasi yang agamis," katanya lagi.
Ajang MTQ ke-51 tahun ini berlangsung sejak Minggu (8/9) dan dijadwalkan berlangsung hingga Jumat (13/9) di Kecamatan Sukatani yang dipercaya menjadi tuan rumah event terbesar MTQ se-Kabupaten Bekasi itu.
Dengan tema "Tingkatkan Syiar Islam Menuju Kabupaten Bekasi Baru Bekasi Bersih" perhelatan MTQ kali ini mempertandingkan cabang lomba tilawah, kaligrafi, sert hafalan ayat suci Al Quran atau tahfidz yang dinilai oleh dewan juri dari MUI Kabupaten Bekasi, Kemenag, serta praktisi.
Baca juga: Pembangunan tiga titik jalan baru di Bekasi habiskan Rp71 miliar
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019