Dr. Devie Rahmawati memberikan Kuliah Umum bertajuk “Polisi dan Tantangan Disrupsi Komunikasi”, kepada peserta Program Pendidikan Strata Satu Angkatan 82, tahun ajaran 2024-2025 STIK Lemdiklat Polri untuk mengetahui bagaimana peran komunikasi dalam memenangkan pikiran dan perasaan publik.

Para siswa yang berjumlah 307 ( 44 polwan, 263 polisi laki-laki) ini adalah lulusan Akpol yang sudah berdinas sedikitnya 5 tahun terakhir di berbagai wilayah di Indonesia. Tidak hanya itu, terdapat 22 penerima beasiswa LPDP, yang sudah kembali dari studi di luar negeri.

Kegiatan dipimpin Brigjen Pol Dr. NURUL AZIZAH, SIK, M.Si, selaku Direktur Program Sarjana dan Kombes Pol ABDUL MUIS, SIK, Kaprodi Jementekpol.

“Dinamika yang dihadapi polisi di era 5.0 ini tidaklah sederhana. Sedikitnya ada 8 P tantangan kehidupan yaitu Perundungan, Perdagangan Manusia, Penghilangan Data, Pelecehan dan Pornografi, Penipuan & Pinjol Ilegal, Praktik Kekerasan, Pengaruh Kecanduan, Pikiran Radikal dan Intoleran serta Penyebaran Misinformasi,” ujar Devie Rahmawati, yang menyelesaikan program doktoral sandwich di Unpad dan Swansea University, Inggris dalam keterangannya, Rabu.

“Masyarakat Indonesia di ruang digital, sudah berubah wataknya dari masyarakat yang Ramah menjadi masyarakat yang Marah dan dari masyarakat yang Tenang menjadi masyarakat yang Berang Pergeseran pola komunikasi ini, berpotensi melahirkan berbagai konflik, kekerasan hingga kematian, yang merugikan kehidupan masyarakat,” ujar Devie, penerima beasiswa DAAD di Goethe - Frankfurt University pada tahun 2012.

Penerima Australia Awards Scholarship di QUT, Brisbane ini lebih lanjut mengatakan keterampilan, kemampuan dan kemauan (3K) untuk memahami kondisi sosial, budaya, ekonomi masyarakat, menjadi modal bagi para pemimpin Polri di masa depan, agar mampu mengantisipasi berbagai gangguan ketertiban dan keamanan baik di ruang nyata maupun maya.

"Polisi akan menjadi garda terdepan, tumpuan negara, dalam melakukan pencegahan dan penanganan dari beragam kasus," ujarnya.

Pada pelatihan perwakilan humas dari seluruh Polda di Indonesia, yang diselenggarakan Mabes Polri, LSPPRI dan Stratecomms, Devie juga menyampaikan bahwa mengelola hubungan positif dan produktif antara aparat negara dan  Masyarakat perlu dijembatani komunikasi yang holistik, otentik dan dikelola dengan apik, bukan semata mengejar popularitas melalui viralitas.

Komunikasi yang ideal harus dibangun dari program nyata yang menyelesaikan persoalan di tengah-tengah masyarakat. Sehingga, pikiran dan perasaan masyarakat dapat dimenangkan untuk menenangkan dinamika massa.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024