Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mencatat realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga pertengahan November 2022 telah mencapai 92 persen dari target Rp3,6 triliun.

"Bappenda optimistis jumlah PAD kita di tahun 2022 ini bisa lebih dari Rp3,6 triliun, meski agak lambat penerimaan pajaknya, jika dibandingkan tahun 2021 lalu," kata Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Bogor, Arif Rahman di Cibinong, Bogor, Jumat.

Arif mencatat, sejak tiga tahun terakhir, realisasi PAD Kabupaten Bogor selalu melampaui target. Pada 2019, realisasi kelebihan Rp484 miliar atau 118 persen dari target, tahun 2020 kelebihan Rp347 miliar atau 114 persen, dan tahun 2021 kelebihan Rp470 miliar atau 114 persen.

"Tahun ini semoga bisa tercapai atau melampaui target seperti tahun-tahun sebelumnya," ujar Arif.

Baca juga: Anggota DPRD Kabupaten Bogor dorong eksekutif tingkatkan PAD
Baca juga: Pemkab Bogor optimistis ulang tradisi lebihi target PAD ratusan miliar

Untuk memaksimalkan potensi PAD, jajaran Bappenda Kabupaten Bogor juga menggenjot piutang pajak bumi bangunan (PBB) yang jumlahnya lebih dari Rp1,2 triliun yang sebagian tidak tertagih karena ada sengketa hukum seperti kepemilikan ganda objek pajak.

"Namun, kami tetap berusaha semaksimal mungkin menagih piutang pajak, baik dengan cara konvensional maupun dengan menawarkan program pemutihan, pemberian diskon atau penghapusan denda piutang," terangnya.

Sementara itu, target penerimaan Kabupaten Bogor pada 2022, secara keseluruhan adalah Rp7,74 triliun yang terdiri dari PAD Rp3,14 triliun dan pendapatan transfer senilai Rp4,59 triliun.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022