Tim Sekretariat UNESCO Global Geopark yang sedang melakukan penilaian terhadap Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat  sebagai bagian dari geopark dunia kagum terhadap terhadap pengelolaan destinasi wisata Geosite Piaynemo.

BHS Tourism and Capacity Building Manager Konservasi Indonesia, Meidiarti Kasmidi di Waisai, Ibuk Kta Kabupaten Raja Ampat, Rabu, mengatakan bahwa ketika melakukan penilaian geopark daerah itu pekan lalu, Tim Sekretariat UNESCO Global Geopark melihat langsung pengelolaan destinasi wisata Piaynemo oleh masyarakat lokal.

Kedua tamu UNESCO Global Geopark, yaitu Charalampos Fassoulas dan Alireza Amrikazemi berdiskusi dengan pengurus LSM Pamembuk dan Tim Jaga Laut yang selama ini mengelola dan menjaga kelestarian destinasi wisata Piaynemo.


Baca juga: Warga temukan hiu paus mati terapung di perairan Raja Ampat
Tim tersebut juga berdiskusi dengan "mama-mama" Papua di daerah setempat, yang selama ini memroduksi minyak kelapa asli atau VCO, pelembab kulit maupun sabun dari kelapa untuk dijual kepada wisatawan.

Menurutnya, kedua tim penilai Geopark Global itu memberikan apresiasi terhadap sistem pengelolaan destinasi wisata Geosite Piaynemo berbasis masyarakat.

Terlebih, kata dia, khusus tiga kampung di kawasan destinasi yakni Kampung Saukabu, Kampung Saupapir, dan Kampung Fam yang bersatu padu menjaga dan mengelola destinasi wisata Piaynemo.

Baca juga: Film pariwisata Indonesia raih penghargaan di ITFF Bulgaria

Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati yang memberikan keterangan terpisah mengatakan bahwa kedatangan kedua tamu Sekretariat UNESCO Global Geopark tersebut untuk melakukan evaluasi terhadap rencana peningkatan status Geopark Raja Ampat masuk dalam UNESCO Global Geopark.

"Kami berharap Geopark Raja Ampat dapat menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark atau Geopark dunia sehingga mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat," katanya.

Pewarta: Ernes Broning Kakisina

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022