Bogor (Antara Megapolitan) - Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat, menargetkan penerapan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dapat meningkat pada tahun 2016 hingga mencapai 85 persen.

"Dengan penerapan PHBS lebih baik lagi tahun depan, dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mengurangi angka kesakitan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubaeah, dalam rapat koordinasi evaluasi penerapan PHBS tingkat Kota Bogor, Rabu.

Ia mengatakan, PHBS merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dan kelompok dapat menolong diri sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif mewujudkan derajat kesehatan masyarakat.

"Ada lima tatanan penerapan PHBS yakni lingkungan rumah tangga, sekolah, tempat umum, tempat kerja dan institusi kesehatan. PHBS dapat dilakukan dari mulai anak dan balitan, remaja, dewasa dan lansia," katanya.

Dikatakannya dalam RPJMD Kota Bogor 2015-2019 target capaian PHBS di lima tatanan yakni 63 persen untuk rumah tangga, 61 persen tempat proses belajar mengajar/sekolah, 60 persen di tempat kerja, 51 persen tempat umum, dan 95 persen sarana pelayanan kesehatan.

"Untuk capaian PHBS rumah tangga tahun 2015 ini baru 58,4 persen. Capaian belum mencapai target karena dua dari 10 indikator ber-PHBS tidak terpenuhi yakni pemberian ASI ekslusif dan tidak merokok," katanya.

Untuk capaian PHBS di tempat umum, angkanya 58,9 persen, di tempat kerja angkanya 64,3 persen sudah melebihi target, begitu pula sarana pendidikan 74,5 persen, dan saranan kesehatan 71,9 persen.

"Kesadaran masyarakat untuk ber-PHBS masih sangat rendah (belum mencapai target), terutama pencapaian indikator ASI ekslusif dan tidak merokok di dalam rumah. Tetapi di beberapa wilayah masih ditemukan indikator lain seperti penggunaan jamban sehat, berantas jentik, dan CTPS," katanya.

Rubaeah mengatakan, Dinas Kesehatan telah menyiapkan sejumlah langkah meningkatkan PHBS di antaranya pembinaan dan pendampingan di lima tatanan ke masyarakat, penguatan epran Toman/Toga dan kader kesehatan terutama dasawisma dalam penggerakan peran serta masyarakata, penguatan kelompok-kelompok masyarakat.

"Perlu ada gerakan inovatif untuk akselerasi capaian PHBS disesuaikan kemampuan dan permasalahan di masing-masing tatanan, dan mendorong kemitraan dengan dunia usaha, juga swasta, untuk memperoleh dukungan dana maupun materi," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015