Bekasi (Antaranews Bogor) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, tengah menjajaki operasional sebuah sistem transportasi massal monorel dengan biaya yang relatif murah.
"Namanya aeromovel, semacam monorel dengan mesin penggerak angin," kata Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu di Bekasi, Selasa.
Menurut dia, teknologi aeromovel itu berasal dari Brazil yang harganya diperkirakan hanya setengah dari biaya pembuatan Mass Rapid Transit (MRT) di DKI Jakarta.
"Biayanya sekitar Rp750 miliar per kilometer. Bila diperkirakan, biaya totalnya hanya setengah dari biaya pembuatan MRT di Jakarta," katanya.
Dikatakan Syaikhu, gagasan itu muncul dari penawaran salah satu investor di Indonesia kepada Pemkot Bekasi.
Menurutnya, rencana pembangunan monorel di Kota Bekasi itu tidak lepas dari persoalan kemacetan lalu lintas yang semakin parah setiap tahun.
"Prosesnya sejauh ini masih dalam tahap kajian apakan aeromovel itu layak beroperasi di Kota Bekasi berdasarkan pertimbangan lahan dan manfaatnya terhadap masyarakat," katanya.
Pihaknya mengaku terus menjalin komunikasi dengan pihak investor terkait bentuk kerja sama yang akan dilakukan.
Kota Bekasi, kata dia, merupakan daerah kedua yang ditawarkan konsep monorel tersebut setelah Kota Bandung.
"Tapi sampai sekarang belum ada satu pun daerah yang telah merealisasikan wacana itu," ujarnya.
Pemkot Bekasi jajaki operasional monorel murah
Rabu, 14 Mei 2014 21:12 WIB
"Namanya aeromovel, semacam monorel dengan mesin penggerak angin,"