Bogor (Antaranews Bogor) - Sebanyak 38 titik Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) di Kota Bogor bisa dikembangkan menjadi objek wisata di Kota Bogor.
Rencananya ke 38 titik ODTW tersebut akan dimasukan kedalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (Rippda) Kota Bogor.
“
Kalau selama ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bogor hanya mencatat ada 16 objek wisata, kami telah menemukan lagi 38 titik, ODTW di 6 wilayah Kecamatan se Kota Bogor, “ kata Rahmat Iskandar salah satu nara sumber dari Tim Penyusun Rencana Induk Pembangunan dan Pengembangan Daerah (Rippda) Kepariwisataan Kota Bogor, di Balaikota, Sabtu (8/2).
Dari 38 ODTW, jelas, Rachmat, mencakup jenis–jenis wisata antara lain Wisata Kuliner, Wisata Belanja, Wisata Ziarah, Wisata Sejarah, Wisata Kriya, Wisata Terpadu Kawasan (WTK) dan Wisata Antar Wilayah (WAW).
Rachmat berharap, ODTW yang ditemukannya ini bisa ditindak lanjuti oleh Pemerintah Kota Bogor menjadi tambahan objek wisata. “Kita berharap Walikota Bogor terpilih Bima Arya Sugiarto yang sangat konsen terhadap pengembangan kepariwisataan bisa menindaklanjutinya, “ harapnya.
Ia mengatakan, ke -38 ODTW diantaranya yang sangat menarik di kawasan TPU (Tempat Pemakaman Umum) Cipaku terdapat patung-patung yang terbuat dari bahan marmer sebagai asesoris makam Belanda.
“Disana juga bersemayam arsitek legendaris Kota Bogor Friesrich Silaban, “ kata Rachmat.
Menurut Rachmat, Silaban banyak meninggalkan karya–karya bangunan dalam skala gigantic (skala besar-red), berupa bangunan–bangunan bertingkat dan monumen.
“Kalau selama ini masyarakat hanya mengenal Silaban sebagai arsitek perancang Masjid Istiqlal di Jakarta, di Bogor banyak tersebar karya–karya Silaban antara lain rumah Dinas Walikota Bogor di Jalan Pajajaran, dan Badan Pertanahan Nasional di Jalan Ahmad Yani, “ tutur Rachmat.
Selain kawasan TPU Cipaku, lanjut Rachmat, wisata ziarah terpadu kawasan Bantarjati Kecamatan Bogor Utara terdapat Masjid tertua di Kota Bogor Al Mustofa berikut Kitab Suci Al Qur’an tulis tangan, makam kuno Astana Gede, dan Makam Mbah Dato.
“Makam Mbah Dato memiliki ciri khas yaitu nisannya berupa sebuah menhir yang berbentuk keris. Mbah Dato dikenal sebagai salah satu pemuka dan penyebar agama Islam di Kota Bogor,“ ujar Rachmat.
Rachmat menuturkan, sebelum masuk ke area makam Mbah Dato ada sebuah monolit (batu tinggalan masa tradisi kebudayaan megalitikum). Sedangkan di Makam Kuno Astana Gede bercirikan makam kuno tipe Banten dan Cirebon lama.
Salah satu ciri bahwa Astana Gede sebagai Makam Kuno nisannya berbentuk gada dan ada yang berbentuk batu bulat berpola diagonalis. Konon menurut seorang arkeolog M Najib bahwa keberadaan makam kuno tersebut sekitar abad ke 16. Hampir bersamaan dengan “Ngahiangna†kerajaan Pajajaran 1579.
Kawasan makam yang terletak disebuah lahan yang mirip dengan sebuah bukit itu, hingga saat ini memiliki mata air yang tak pernah kering. “Walaupun disana mengalir sungai Cibagolo. Kekayaan air tersebut bisa dijadikan wisata memancing ikan,“ ungkap Rachmat.
Selain itu, kata Rachmat, ada wisata terpadu Kawasan Katulampa, yang terdapat bendung Katulampa yang dibandung dimasa kolonial Belanda 1911, sekolah alam dan rekreasi, dan gedung pusat kerajinan rakyat, serta kerajinan kujang Wahyu Affandi.
Di kawasan Katulampa, selain alamnya masih lestari memiliki dua sungai terkenal yakni sungai Ciliwung dan Kali Baru. Kali Baru bisa dibuat untuk kegiatan wisata air (wisata tirta) karena airnya masih jernih, tidak terlalu deras dan lebar.
Kawasan wisata terpadu lainnya yaitu di Situ Gede, selain terkenal dengan Situ Gede dan Cifor, diluar itu, Situ Gede memiliki aset wisata yang tidak kalah menariknya berupa penangkaran rusa, rumah contoh dari kayu, sumur tujuh, dan makam keramat Mbah Jayanti di lokasi TPU Situ Gede.
Sedangkan Wisata Kriya ditemukan di kawasan Kelurahan Genteng Kecamatan Bogor Selatan.
Disana, terdapat seorang pengrajin prasasti makam China yang memiliki ciri-ciri khas khusus berupa ornament dan huruf China.
“Ini satu-satunya pengrajin prasasti makam China di Kota Bogor, “ pungkasnya.
38 lokasi di Kota Bogor bisa jadi objek wisata
Minggu, 9 Februari 2014 20:40 WIB