Karawang (Antaranews Bogor) - Kewaspadaan terhadap bencana alam di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, tetap harus tinggi meski sebagian besar daerah yang dilanda banjir sudah surut sejak beberapa hari terakhir, kata Bupati Karawang Ade Swara.
"Prakiraan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), musim hujan akan berlangsung hingga Maret 2014. Jadi berbagai pihak, termasuk masyarakat, harus tetap mewaspadai bencana alam," katanya di sela-sela menerima bantuan logistik korban banjir dari Hiswana Migas dan PT Sampoerna, di Karawang.
Dikatakannya, kewaspadaan terhadap bencana harus tetap tinggi. Sebab selama musim hujan, terjadinya bencana alam seperti banjir, puting-beliung, longsor, dan lan-lain itu cukup memungkinkan.
Menurut dia, peristiwa banjir yang terjadi selama lebih dari sepekan di Karawang itu akibat meluapnya sejumlah sungai besar seperti Sungai Citarum, Cibeet dan Sungai Cilamaya. Faktor lainnya ialah meluapnya saluran-saluran pembuang sungai.
Sesuai dengan catatan Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana setempat, banjir yang terjadi selama lebih dari sepekan melanda puluhan ribu rumah yang tersebar di 200 desa sekitar 28 kecamatan.
Selain merendam pemukiman warga, banjir juga merendam sekolah, madrasah, jalan raya, areal persawahan, areal tambak, area pemakaman, dan lain-lain.
Bupati mengakui peristiwa banjir kali ini cukup parah, karena hampir merata terjadi di berbagai daerah sekitar Karawang. Dari catatan Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana setempat, banjir Karawang tersebar di 200 desa.
"Tetapi sebagian besar daerah yang sebelumnya dilanda banjir, kini sudah surut dan warga kembali ke rumahnya masing-masing," kata dia.
Bupati Karawang: kewaspadaan terhadap bencana harus tinggi
Senin, 27 Januari 2014 22:43 WIB