Bogor (Antara) - Foto Bekantan (Nasalis lavartus), salah satu satwa langka jenis primata endemik Kalimantan yang sedang menyusui anaknya, menjadi juara pertama pada ajang Lomba Foto Satwa Internasional 2013.
Direktur Taman Safari Indonesia yang juga ketua tim juri lomba itu Frans Manansang di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, menjelaskan foto Bekantan karya Gerdi Hutomo Nurhadi asal Jakarta mendapat nilai tertinggi dari para juri.
Pada penjurian yang berlangsung di Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, pada Kamis (7/11) petang, sebanyak 13 ribu lebih karya foto dari 11 negara telah masuk.
Karya foto itu dinilai tim juri yang terdiri atas Frans Manansang sebagai ketua, dengan anggota Arbain Rambey (Kompas), Dudi Sugandi (Harian Pikiran rakyat ), Yuyung Abdi (Jawa Pos ), dan Yoseph (Canon Regional Asia ).
Didampingi Humas TSI Cisarua Yulius H Suprihardo, ia menjelaskan bahwa lomba foto yang telah terselenggara ke-23 itu diselenggarakan bersama antara TSI Kantor Kementerian Lingkungan Hidup, Kantor Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif, PT Datascrip/Canon, Forum Konservasi Satwaliar Indonesia (Foksi).
Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka hari Lingkungan Hidup se-dunia 5 Juni, serta Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 5 November itu didukung pula oleh beberapa media cetak maupun elektronik.
Ia menjelaskan dewan juri menyisihkan 18 pemenang terdiri atas 15 pemenang harapan , juara I, II dan III dari jumlah foto yang masuk sebanyak 13.107 lembar dari berbagai negara.
Menurut dia, penjurian berlangsung alot, karena tidak mudah menentukan karya foto terbaik.
Frans Manansang menambahkan rencananya penyerahan hadiah dengan nilai total Rp220 juta itu akan dilangsungkan pada Minggu (24/11).
Dijadwalkan penyerahan hadiah akan dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif.
Pada acara tersebut, menteri yang hadir juga akan memberikan nama pada satwa yang baru lahir di TSI Cisarua.
Ia menjelaskan bahwa lomba foto satwa berskala internasional itu diselenggarakan agar para fotografer dapat mencintai satwa melalui karya seni fotografi.
"Sehingga kelak, apabila salah satu satwa tersebut punah, maka kita masih bisa melihatnya dalam bentuk sebuah dokumentasi," katanya.
"Bekantan" juara lomba foto satwa internasional
Jumat, 8 November 2013 11:11 WIB
"Sehingga kelak, apabila salah satu satwa tersebut punah, maka kita masih bisa melihatnya dalam bentuk sebuah dokumentasi,"