Depok (ANTARA) - Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Noer Fajrieansyah, mengatakan, pernyataan Presiden Jokowi yang mencari menteri berusia relatif muda yang berani untuk mengeksekusi keputusan atau suatu langkah, maka kriteria itu bisa dilakukan anak muda yang pernah memimpin organisasi besar kepemudaan.
"Isu akan ada keterwakilan generasi millenial dalam kabinet Jokowi itu kami sambut dengan baik tapi itu bukan hal yang baru karena Jokowi dan pemerintahan sebelumnya sudah memulai hal itu," kata Fajrie, di Jakarta, Senin.
Fajrie yang juga pernah memimpin organisasi besar HMI merasa jangan sampai karena isu ini, lantas asal dicari anak muda yang sekedar terkenal di sosmed, pernah bikin acara dukung-mendukung lantas ditunjuk jadi menteri.
"Saya harap jangan asal millenial saja tanpa melihat latar belakang dan pengalamannya dalam memimpin. Pintar saja tidak cukup, tapi harus punya nyali dan pernah pimpin organisasi besar," tegas Fajrie.
Ia mengklaim anak muda yang pernah pimpin organisasi besar seperti PMII, HMI, GMNI, PMKRI, dan GMKI, tidak akan gagap ketika ditunjuk memimpin organisasi besar seperti kementerian.
"Anak muda yang pernah pimpin pergerakan adalah anak muda yang berani mengeksekusi ide idenya untuk kepentingan banyak orang," katanya.
Ia menyebut beberapa nama yang pernah memimpin berbagai organisasi kepemudaan hingga generasi muda yang pernah menjadi peserta kursus reguler Lemhannas.
"Pimpin kementerian itu sama saja eksekusi kebijakan menggunakan kapal yang besar. Kalau tidak pernah pimpin organisasi besar kasihan anak muda itu karena tidak mudah memimpin organisasi besar itu," kata Fajrie.
Juga baca: Partai koalisi sodorkan sejumlah nama ke Jokowi untuk jadi menteri
Juga baca: Seskab nyatakan presiden tahu nama calon menteri beredar
Juga baca: Kabinet Jokowi diumumkan jam tujuh malam ini?
Menteri muda perlu pengalaman pimpin organisasi kepemudaan
Senin, 15 Juli 2019 21:36 WIB
Isu akan ada keterwakilan generasi millenial dalam kabinet Jokowi itu kami sambut dengan baik tapi itu bukan hal yang baru karena Jokowi dan pemerintahan sebelumnya sudah memulai hal itu.