Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Keluarga korban iklhaskan satu anggota keluarganya tidak ditemukan tim SAR gabungan hingga masa tanggap darurat bencana tanah longsor du Kampung Garehong, Dusun Cimapag Kabupaten Sukabumi Jawa Barat ditutup.
"Kami sudah ikhlas kakak saya Ruhesih (40) tidak bisa ditemukan tim SAR gabungan karena ini adalah bencana," kata adik korban, Yadi di lokasi bencana di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok Minggu.
Menurutnya, pada kejadian tersebut lima anggota keluarganya menjadi korban meninggal dunia yakni ayah dan ibu, kakak, ipar dan keponakannya. Selain kakaknya, jasad anggota keluarga lainnya berhasil ditemukan dan sudah dimakamkan.
Dirinya masih belum bisa percaya bencana longsor yang terjadi di tanah kelahirannya merenggut nyawa keluarganya. Hingga saat ini ia pun belum mengetahui apa rencana ke depan tetapi minta doa kepada siapapun agar keluarga yang menjadi korban tewas diberikan ketenangan.
"Saya dari keluarga tidak akan menuntut apapun, meskipun jenazah kakak saya tidak ditemukan dan harus terkubur selamanya di lokasi tanah longsor," tambahnya.
Sementara, Danrem 061/Suryakencana Kolonel (Inf) Hasan mengatakan sebelum masa tanggap darurat bencana tanah longsor ini ditutup pihaknya melakukan rapat kecil dengan seluruh instansi terkait seperti Polri, Basarnas, BNPB, BPBD dan pemerintah desa.
Hasilnya meskipun satu korban tidak berhasil ditemukan, namun pihak keluarga sudah mengiklaskan dan tidak menuntut untuk dilakukan pencarian lagi.
"Kami nyatakan pada Minggu, (6/1) masa tanggap darurat bencana tanah longsor di Kampung Garehong ditutup dan untuk penanganan lebih lanjut diserahkan ke panitia lokal," katanya.
Yadi Ikhlaskan jasad kakaknya yang tidak ditemukan
Minggu, 6 Januari 2019 22:40 WIB
Kami sudah ikhlas kakak saya Ruhesih (40) tidak bisa ditemukan tim SAR gabungan karena ini adalah bencana.