Bogor (Antaranews Megapolitan) - Siti Agni Maharani, mahasiswa dari Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil membuat minuman jeli dari kolagen kulit ikan tuna. Siti berhasil memanfaatkan limbah pengolahan ikan tuna menjadi bahan pembuatan minuman jeli.
“Penelitian saya awalnya melihat dari peluang Indonesia sebagai negara dengan potensi ikan tuna tertinggi di dunia, bahkan menjadi ikan yang paling banyak diekspor ke berbagai negara. Namun sayangnya, limbah ikan tuna belum bisa digunakan secara optimal. Berdasarkan penelitian sebelumnya, saya mendapatkan bahwa terdapat 30 persen dari total ikan yang menjadi limbah. Terdiri dari kulit, tulang dan sisik,” terang Siti.
Selain itu, Siti juga menyampaikan bahwa penelitiannya ini juga didorong oleh banyaknya kolagen yang terdapat di pasaran yang masih berasal dari kulit babi. Tentunya penggunaan kolagen dari kulit babi mendapatkan penentangan dari aspek kehalalannya.
“Sehingga dibutuhkan sumber alternatif kolagen yang sesuai dengan permintaan konsumen pada umumnya, terutama dalam pembuatan jeli,” tambahnya.
Minuman jeli merupakan salah satu produk pangan yang praktis, bernilai gizi dan banyak disukai oleh seluruh lapisan masyarakat segala usia. Minuman jeli pada umumnya mengandung karagenan sebagai serat pangan dan memberikan tekstur gel pada minuman.
“Perkembangan produk pangan pada minuman jeli dapat memanfaatkan kolagen sebagai salah satu upaya untuk memberikan alternatif dalam mengkonsumsi produk pangan yang bernilai gizi,”.
Berdasarkan penelitiannya, kulit ikan tuna memiliki kadar protein yang tinggi sebesar 28,75 persen. Adapun hasil terbaik adalah ketika jeli diberikan kolagen dengan konsentasi 0,3 persen yang mencakup tekstur gel, kesukaan panelis dan juga kandungan gizi.(SM/Zul)
Mahasiswa IPB ubah kolagen kulit ikan tuna jadi minuman jeli
Rabu, 12 Desember 2018 15:24 WIB
Perkembangan produk pangan pada minuman jeli dapat memanfaatkan kolagen sebagai salah satu upaya untuk memberikan alternatif dalam mengkonsumsi produk pangan yang bernilai gizi.