Sukabumi (ANTARA News Megapolitan) - Indonesia sudah memiliki perusahaan reasuransi yang spesialis yang fokus dalam bencana khususnya gempa dan tsunami yang dikarenakan negara ini merupakan daerah rawan terjadi bencana tersebut.
"Kami mendirikan perusahaan reasuransi khusus bencana ini karena dari data statistik gempa memang jarang terjadi, tetapi jika terjadi selalu menimbulkan dampak yang luar biasa seperti belum lama ini terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Palu, Sulawesi Tengah," kata Direktur Utama Maskapai Asuransi dan Perusahaan Asurasi Risiko Khusus (MAIPARK) Ahmad Fauzie Darwis di Sukabumi, Minggu.
Menurutnya, pihaknya saat ini tengah fokus mengembangkan ke bencana lainnya seperti angin puting beliung, longsor dan lain-lain. Sehingga tidak hanya fokus terhadap gempa bumi dan tsunami saja.
Bahkan, karyawannya pun setiap tahunnya mendapatkan pelatihan tentang kebencanaan yang tujuannya untuk meningkatkan kesadaran akan risiko bencana khususnya dalam penilaian dan pengelolaan risiko bencana.
Lanjut dia, dipilihnya kawasan Geopak Cileuteuh Palabuhanratu sebagai lokasi pelatihan karyawan dan beberapa pekerja dari perusahaan asuransi lainnya karena daerah ini merupakan salah satu wilayah rawan terjadi gempa bumi dan tsunami. Sehingga mereka yang mendapatkan pelatihan ini memiliki kemampuan dalam menangani risiko bencana.
"Kami pun menggandeng Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) setempat, ahli tsunami dan ahli geologi dari Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB)," tambahnya.
Sementara, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsigaan BPBD Kabupaten Sukabumi Dudung Abdulah mengatakan Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu daerah rawan bencana seperti gempa bumi dan tsunami. Dengan adanya seminar dan pelatihan seperti ini kepada karyawan asuransi dan reasiuransi bisa memberikan pengetahuan khusus terkait bencana.
Selain itu, keterlibatan berbagai pihak terkait pengetahuan tentang kebencanaan diperlukan, apalagi warga yang tinggal di daerah rawan gempa dan tsunami agar bisa mengikuti program asuransi agar jika terjadi bencana dan merusak harta bencana bisa mendapatkan penggantian klaim asuransi.
"Gempa dan tsunami tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi, tetapi harus tetap diwaspadai apalagi Kabupaten Sukabumi memiliki garis pantai sepanjang 117 km dan berada di tiga lempeng bumi seperti Lempeng Australia, Eurasia dan Cimandiri," katanya.
Indonesia miliki perusahaan reasuransi khusus bencana
Minggu, 9 Desember 2018 11:40 WIB
Gempa dan tsunami tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi, tetapi harus tetap diwaspadai.