PBB/New York (ANTARA) - Gencatan senjata di Jalur Gaza cukup rapuh, karena itu semua pihak diminta untuk tidak berpuas diri, kata Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia dalam wawancara dengan RIA Novosti.
"Semua orang fokus karena tragedi mengerikan telah terjadi di sana selama dua tahun ini. Syukurlah gencatan senjata telah tercapai namun situasinya cukup rapuh, sehingga tidak boleh berpuas diri," ujarnya.
Nebenzia menekankan langkah penting tersebut tidak boleh membuat dunia melupakan hal-hal baik, yakni solusi dua negara yang telah menjadi mandat PBB yang belum terpenuhi selama 80 tahun.
Perjanjian gencatan senjata antara Israel dan gerakan Palestina Hamas di Jalur Gaza mulai berlaku pada 10 Oktober.
Sebagai bagian dari perjanjian dengan Israel ini, Hamas membebaskan 20 sandera yang telah ditahan di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Dengan demikian, seluruh sandera yang masih hidup telah dibebaskan.
Sumber: Sputnik/RIA Novosti
Baca juga: PBB: Israel masih batasi bantuan ke Gaza meski gencatan senjata telah berlaku sebulan
Baca juga: Delapan negara siap tangkap Benjamin Netanyahu atas tuduhan kejahatan perang
Baca juga: PBB sebut Israel tolak 100 lebih permintaan bantuan ke Jalur Gaza sejak gencatan
