Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Sejumlah wisatawan masih mengeluhkan akses jalan menuju tempat wisata Hutan Bambu, Kampung Bekasi Jati, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi timur, Kota Bekasi, yang masih membingungkan.
"Memang rata-rata wisatawan yang datang ke sini mengeluhkan susahnya mencari jalan menuju Hutan Bambu," kata warga RT06 RW26 Kampung Bekasi Jaya, Saeful Bahri di Bekasi, Sabtu.
Menurut dia, ada dua akses jalan menuju kawasan wisata bantaran Kali Bekasi itu, di antaranya melalui Gang Jalan Bekasi Jati dan menyeberang sungai dari belakang Mega Bekasi Hypermal.
"Semuanya memang akses pekampungan yang sempit," katanya.
Salah satu wisatawan, Resty Yusnilaningsih (33) mengatakan petunjuk arah menuju Hutan Bambu hingga kini belum terpasang, sehingga wisatawan hanya mengandalkan aplikasi peta Google untuk sampai di lokasi.
Itu pun, harus melalui gang perkampungan yang sempit menuju dermaga perahu 'eretan' untuk menyeberang sungai dari belakang Mega Bekasi Hyper Mal di Jalan Ahmad Yani.
Sedangkan akses jalan utama tanpa menumpang eretan melalui Gang Kampung Bekasi Jati harus melalui jalan berkelok dengan persimpangan yang cukup banyak.
"Gang di Jalan Bekasi Jati cukup membingungkan. Saya harus bertanya beberapa kali kepada penduduk sekitar untuk sampai di Hutan Bambu," katanya.
Secara terpisah, Anggota Komisi V DPR RI Intan Fauzi mengaku telah menyambangi Hutan Bambu untuk melakukan pengecekan lokasi.
Menurut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu perlu dibangun jembatan gantung yang menghubungkan bantaran sungai di belakang Mega Bekasi Hypermal dengan bantaran sungai Hutan Bambu sepanjang lebih kurang 12 meter.
"Aspirasi pembangunan jembatan gantung ini saya dapat dari warga sekitar untuk mempermudah akses wisatawan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat usulan ini bisa segera kita realisasikan," katanya.
Pihaknya juga berencana meminta peran pemeirntah daerah setempat untuk melakukan pengecoran badan jalan menuju tempat wisata Hutan Bambu agar representatif untuk wisatawan.
Pantauan Antara di lokasi melaporkan, akses jalan di lokasi itu masih memanfaatkan jalan setapak dengan pijakan tanggul sungai serta kawat beronjong berisi batu kali.
Akses jalan itu hanya cukup untuk lintasan satu orang pejalan kaki menuju saung hingga penakaran burung.
"Perlu ada keseriusan dari pemeirntah daerah mengembangkan tempat wisata ini lebih baik lagi, sebab potensinya luar biasa bila bisa digarap maksimal," katanya.
Hutan Bambu merupakan destinasi wisata perairan baru di Kota Bekasi setelah resmi beroperasional sejak dua pekan terakhir oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
Sejumlah objek wisata yang ditawarkan di antaranya transportasi sungai, Cermaga Cinta, saung bambu, dan lainnya.
Wisatawan masih keluhkan akses menuju obyek wisata Hutan Bambu
Sabtu, 17 November 2018 15:15 WIB
Semuanya memang akses pekampungan yang sempit.