Kabupaten Tangerang (ANTARA) - Fenomena hujan es terjadi di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten, menyusul hujan deras yang melanda daerah tersebut pada Selasa (07/10) siang.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah II, Hartanto di Tangerang, mengatakan bahwa hujan yang terjadi pada pekan ini dipicu oleh nilai Dipole Mode Indeks negatif yang memberikan pengaruh terhadap peningkatan curah hujan khususnya di wilayah Banten.
"Suhu muka laut di sekitar wilayah Banten yang hangat, meningkatkan penguapan dan kelembapan udara, serta aktivitas atmosfer seperti Low Frequency," katanya.
Ia menjelaskan, hujan es merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi dan termasuk dalam kejadian cuaca ekstrem. Sirkulasi angin lokal, dan labilitas udara yang kuat turut mendukung pembentukan terjadinya hujan tersebut.
Baca juga: Hujan es di Wamena dipicu adanya awan Cumulonimbus
Baca juga: BMKG ungkap faktor hujan butiran es di kawasan Cikini Jakarta yang viral media sosial
Baca juga: BMKG sebut hujan es di Lampung Barat akibat fenomena awan Cumulonimbus
"Adapun prospek cuaca beberapa hari ke depan berdasarkan analisis dinamika atmosfer menunjukkan masih terdapat potensi hujan sedang yang disertai kilat/petir dan angin kencang hingga esok hari" ungkapnya.
Dalam hal ini, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dalam menghadapi cuaca ekstrem yang sering melanda di beberapa pekan ini.
Adapun untuk dampak ancamannya cuaca ekstrem itu seperti genangan, banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang.
"Dan untuk lusa kondisi dinamika atmosfer cenderung lebih stabil," kata dia.
Fenomena hujan es terjadi di wilayah Tangerang
Selasa, 7 Oktober 2025 22:20 WIB
Ilustrasi - Fenomena hujan es. ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi
