Lubuk Sikaping (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat memperketat pengawasan terhadap ternak sapi guna mengantisipasi merebaknya infeksi Jembrana Disease Virus (JDV).
Kepala Dinas Pertanian Pasaman Prasetyo di Lubuk Sikaping, Rabu (1/10) mengatakan langkah yang dilaksanakan saat ini dengan intens melakukan pemantauan terhadap kandang sapi masyarakat yang ada di daerah setempat.
"Kita perketat pengawasan terhadap ternak sapi masyarakat yang ada di Pasaman. Agar virus jembrana ini tidak menjangkit terhadap sapi yang ada saat ini," terang Prasetyo.
Prasetyo memerintahkan seluruh jajaran tenaga kesehatan hewan yang ada hingga penyuluh pertanian untuk intens melaksanakan pengawasan.
"Disamping itu juga kita perketat pengawasan lalu lintas ternak sapi yang melintas maupun ke luar-masuk daerah Pasaman," tambahnya.
Baca juga: Padang Mulai Antisipasi Virus Jembrana
Prasetyo sangat bersyukur sampai saat ini belum ada sapi milik warga yang terjangkit virus jembrana.
"Beberapa waktu lalu baru terdeteksi ada sapi warga di Kepulauan Mentawai terjangkit virus Jembrana. Makanya kita perketat pengawasan agar tidak terpapar didaerah ini," katanya.
Sementara Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Pasaman Maimunah mengatakan bahwa virus Jembrana merupakan penyakit pada sapi yang menyerang jenis sapi bali.
"Populasi sapi bali di Kabupaten Pasaman lebih kurang 5-10 persen. Dianjurkan kepada masyarakat peternak supaya menjaga kebersihan kandang dan pemberian pakan yang cukup. Kalau ada sapi yang menunjukkan jembrana segera melaporkan ke Puskeswan," katanya.
Penyakit Jembrana, kata dia, disebabkan oleh infeksi Jembrana Disease Virus (JDV), yang merupakan anggota dari kelompok Retrovirus subfamili Lentivirus.
Baca juga: Puluhan ekor sapi di Lombok Tengah diduga terkena virus
"Virus ini secara spesifik menyerang Sapi Bali dan tidak menular ke manusia (bukan penyakit zoonosis). Penularan dapat terjadi secara langsung melalui kontak dengan cairan tubuh (urin, air liur, darah) dari sapi yang terinfeksi, atau secara tidak langsung melalui vektor serangga penghisap darah seperti nyamuk dan lalat," katanya.
Faktor penyebab lain, kata dia, penularan lewat kontak langsung antara sapi yang sakit dan yang sehat, seperti saat terjadi kontak dengan urin, air mata, atau liur yang mengandung virus.
"Penyakit Jembrana tidak menular ke manusia sehingga aman untuk mengonsumsi produk daging dan susu dari sapi yang terjangkit, asalkan berasal dari sumber yang diawasi," katanya.
Pihaknya juga berupaya lakukan pencegahan dengan vaksinasi, menjaga biosekuriti yang baik di peternakan, dan melakukan kontrol vektor serangga secara rutin.
