Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadikan sektor pariwisata sebagai motor penggerak ekonomi baru, guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah ini.
"Pariwisata sebagai penggerak ekonomi baru seiring berkurangnya ketergantungan daerah terhadap tambang bijih timah," kata Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Babel Wydia Kemala Sari di Pangkalpinang.
Ia mengatakan dalam mewujudkan sektor pariwisata sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat, saat ini Pemprov Kepulauan Bangka Belitung bekerja sama dengan Pusat Perencanaan dan Pengembangan Kepariwisataan Institut Teknologi Bandung (P-P2Par ITB) tengah menyusun Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (Ripparprov) 2025 – 2045.
Selain itu, pada Hari Pariwisata Dunia tahun ini dengan mengangkat tema “Pariwisata dan Transformasi Berkelanjutan” juga sejalan dengan visi Pemprov Kepulauan Babel 2025 – 2030 yaitu berdaya saing, berbudaya, mandiri dan sejahtera.
“Pariwisata bukan hanya mesin pertumbuhan, tetapi juga katalis pembangunan sosial, budaya, pendidikan, dan lingkungan," katanya.
Ia menyatakan pengembangan desa wisata terus menunjukkan hasil positif. Hingga September 2025, tercatat 100 desa wisata di Kepulauan Babel dan beberapa di antaranya meraih prestasi di tingkat nasional dan ASEAN, seperti Desa Wisata Tari Rebo, Keciput, Terong, dan Tanjung Binga.
