Makassar (ANTARA) - Menteri Agama Nasaruddin Umar memaparkan pentingnya sinergi ilmu pengetahuan dengan iman guna menghasilkan generasi yang cerdas intelektual sekaligus cerdas spiritual.
Pada acara Tablig Akbar Dies Natalis Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, Menag mengingatkan mahasiswa bahwa tidak cukup hanya menempuh kurikulum formal, tetapi juga perlu mengembangkan talenta spesifik di luar ruang kelas.
Ia mencontohkan peradaban Islam masa lalu yang melahirkan Baitul Hikmah,”sebuah pusat ilmu yang melahirkan para penemu besar.
Menag Nasaruddin mengutip sejarah bagaimana para nabi memberikan penghargaan kepada pengetahuan. Respon seorang nabi yang menghadiahkan para penemu, katanya, menunjukkan bahwa ilmu adalah bagian dari jalan ibadah.
“Rahasia kesuksesan dunia Islam adalah bersahabat dengan alam. Para ilmuwan Islam tidak melihat alam sebagai obyek untuk dieksploitasi, tetapi sebagai partisipan dalam perjalanan ilmu,” ucap Menag Nasaruddin Umar.
Dalam penutup tausiah, Menag menegaskan perguruan tinggi, seperti Unhas, harus terus mengembangkan semangat integrasi ilmu pengetahuan dan agama.
Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa mengatakan kegiatan ini memperlihatkan sinergi perguruan tinggi dengan pemerintah dalam membangun generasi bangsa yang berilmu sekaligus berakhlak mulia.
