Timika (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mimika, Papua Tengah menyampaikan turut berduka cita kepada keluarga para korban kecelakaan helikopter PT Intan Angkasa dengan nomor registrasi PK-IWS yang jatuh di wilayah Distrik Jila pada Rabu (10/9).
Bupati Mimika Johannes Rettob di Timika, Jumat, mengatakan PT Intan Angkasa bersama operator penerbangan lainnya selama ini sudah banyak membantu pemerintah daerah dan masyarakat di Tanah Papua dalam pelayanan bidang transportasi, terutama untuk mengakses kampung (desa) dan distrik (kecamatan) di wilayah terpencil, pegunungan yang sulit dijangkau.
"Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas karya dan karsa yang telah dibuat dalam pelayanan secara khusus di Kabupaten Mimika dan di seluruh Tanah Papua. Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Mimika menyampaikan turut berbela sungkawa kepada korban dan keluarga dari kru helikopter PT Intan Angkasa PK-IWS," kata John Rettob.
Bupati Mimika memberi pesan kepada seluruh operator penerbangan di wilayah itu agar dalam melaksanakan operasi penerbangan di wilayah Papua, juga secara khusus di wilayah Mimika agar senantiasa memperhatikan keselamatan penerbangan.
"Tetap memperhatikan aturan-aturan keselamatan penerbangan, memperhatikan cuaca, memperhatikan teknis operasi pesawat terbang agar penerbangan dapat dilaksanakan dengan baik dan selamat," ujar John Rettob yang puluhan tahun mengabdi sebagai birokrat di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI.
Menurut dia, keselamatan penerbangan merupakan hal yang utama, sehingga harus menaati dengan ketat semua standar operasi penerbangan.
Dalam kesempatan itu, Bupati Mimika juga mengucapkan terima kasih kepada Basarnas Timika dan Pangkalan TNI AU Yohanis Kapiyau Timika, terutama Tim Rescue yang berhasil menemukan seluruh kru dan penumpang helikopter PK-IWS di wilayah Distrik Jila, dan mengevakuasinya ke Timika pada Kamis (11/9) siang.
"Sesuai informasi yang kami dapatkan semua kru dan penumpang meninggal dunia dan semua telah diserahkan kepada keluarga masing-masing," ujarnya.
Saat ini tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah berada di Timika untuk melakukan investigasi terhadap insiden jatuhnya helikopter PK-IWS.
"Apa penyebab pasti dari kecelakaan tersebut, kita semua menunggu hasil investigasi KNKT," ujar John Rettob.
Adapun identitas empat korban kecelakaan Helikopter PK-IWS milik PT Intan Angkasa di Jila, Mimika, yaitu pilot Eko Puja, Sudirman selaku petugas teknisi atau Helicopter Landing Officer (HLO) beserta dua orang penumpang, yakni Anto dan Zulkifli.
Helikopter nahas tersebut diketahui sedang disewa oleh PT Palapa Timur Telematika untuk keperluan operasional dalam rangka pemeliharaan tower, telekomunikasi Palapa Ring Timur demi menjaga kualitas dan pemerataan layanan telekomunikasi di wilayah Papua.
Helikopter itu kemudian hilang kontak saat melakukan penerbangan dari llaga, Kabupaten Puncak menuju Timika, Kabupaten Mimika pada Rabu (10/9) lalu.
DikenaliJenazah para korban kecelakaan Helikopter Intan Angkasa Air Service PK-IWS yang jatuh di Distrik Jila pada Kamis siang tiba di Bandara Mozes Kilangin Timika dan langsung dibawa menuju RSUD setempat guna proses identifikasi dan diserahkan kepada pihak keluarga.
Jenazah pilot, petugas teknisi, dan dua penumpang, Helikopter PK-IWS diangkut dari Jila menggunakan dua helikopter milik PT Intan Angkasa dan tiba di Bandara Mozes Kilangin Timika sekitar pukul 13.35 WIT.
Selanjutnya empat kantong jenazah para korban dibawa ke RSUD Mimika menggunakan empat mobil jenazah milik SAR Timika, Polres Mimika, Pangkalan TNI AU Yohanis Kapiyau Timika, dan PSC 119 milik Dinkes Mimika.
Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga SAR Timika, Papua Tengah, Charles Y Batlajery mengatakan kondisi jenazah para korban masih utuh dan bisa dikenali.
"Dari hasil operasi di lapangan, seluruh korban mudah dikenali secara visual. Hari ini juga kami serahkan kepada keluarga," kata Charles.
Berdasarkan laporan dari personel SAR Timika yang terjun ke lokasi kejadian, diketahui lokasi kecelakaan helikopter jatuh itu berada di jurang dan hutan di kawasan pegunungan antara Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, dengan Distrik Jila, Kabupaten Mimika.
"Kami tidak bisa memastikan apakah itu masuk wilayah Ilaga atau wilayah Jila, tapi lebih dekat ke Ilaga," beber Charles.
Meski begitu, proses evakuasi para korban lebih muda melalui jalur Jila sehingga tim SAR memutuskan untuk mengumpulkan seluruh jenazah para korban di Jila dan selanjutnya diterbangkan ke Timika.
Saat ini para pihak terkait masih menunggu kehadiran tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menyelidiki penyebab pasti jatuhnya Helikopter PK-IWS milik PT Intan Angkasa itu.
"Berdasarkan informasi dari pilot Heli PK-IWD yang terbang mendahului 10 menit di depan Heli PK-IWS memang kemarin itu kondisi cuaca kurang bagus. Karena itu pilot Heli PK-IWD berpikir bahwa Heli PK-IWS sedang mendarat darurat, tapi ternyata mengalami kecelakaan," tutur Charles.
Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika memastikan pilot beserta penumpang Helikopter Intan Angkasa Air Service PK-IWS yang jatuh di Distrik Jila, Kabupaten Mimika, Papua Tengah telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga SAR Timika Charles Y Batlajery di Timika, Kamis, mengatakan jenazah empat korban kecelakaan Helikopter PK-IWS itu telah dievakuasi ke Jila untuk selanjutnya diterbangkan lagi ke Timika.
"Keempat korban sudah ditemukan dan dipastikan meninggal dunia. Tim kami masih berada di lokasi kejadian," kata Charles.
Dia memastikan seluruh korban akan dievakuasi ke Timika pada Kamis siang ini untuk proses lebih lanjut.
Adapun identitas empat korban kecelakaan Helikopter PK-IWS milik PT Intan Angkasa tersebut yakni Eko Puja selaku Pilot, Sudirman selaku petugas teknisi atau Helicopter Landing Officer (HLO) beserta dua orang penumpang yakni Anto dan Zulkifli.
Untuk mengevakuasi para korban, sejak Kamis pagi sebanyak enam personel Kantor SAR Timika diterbangkan ke Jila menggunakan helikopter milik PT Intan Angkasa.
Saat tim SAR tiba lokasi, kondisi helikopter nahas itu dalam keadaan sudah terbakar dan berada di sisi jurang pada ketinggian sekitar 11.000 feet.
Helikopter Intan Angkasa PK-IWS hilang kontak dalam perjalanan dari Ilaga, Kabupaten Puncak menuju Timika, Kabupaten Mimika, pada Rabu (10/9) siang.
