Istanbul (ANTARA) - Dapur-dapur umum di Jalur Gaza, Palestina, kini hanya mampu memproduksi sekitar sepertiga dari jumlah makanan yang mereka sediakan setiap hari pada April lalu, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (18/8).
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan bahwa pekan lalu, lebih dari 80 dapur umum hanya bisa menyediakan sekitar 380.000 porsi makanan per hari.
"Pada April, jumlahnya mencapai lebih dari satu juta porsi setiap hari," kata dia.
Menurut Dujarric, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) memperingatkan situasi di Gaza saat ini "melampaui batas bencana," ketika angka kematian bertambah setiap hari di tengah serangan Israel dan "kelaparan ekstrem."
"Kematian akibat kelaparan terus dilaporkan, termasuk anak-anak," kata dia.
Dia menambahkan bahwa Program Pangan Dunia (WFP) menyatakan tim mereka berusaha keras untuk menyalurkan bantuan makanan, tetapi pasokan "jauh di bawah standar."
PBB menegaskan tidak akan terlibat dalam pengusiran paksa penduduk di wilayah kantong Palestina itu, kata dia.
Sejak Oktober 2023, Israel telah membunuh lebih dari 62.000 warga Palestina di Gaza dalam agresi militer yang juga menghancurkan wilayah itu. Penduduk di sana kini menghadapi ancaman kelaparan.
Sumber: Anadolu
BBaca juga: Hamas konfirmasi setuju terima usulan gencatan senjata di Jalur Gaza
Baca juga: Gaza catat tujuh kematian baru akibat kelaparan
