Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) memegang peran krusial dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa dengan menghadirkan karakter anak lewat pagelaran seni budaya.
Melalui Direktorat Kebudayaan, UI menghadirkan rangkaian kegiatan budaya edukatif dan juga sarasehan sebagai upaya untuk membentuk generasi muda yang tangguh dan adaptif.
Direktur Kebudayaan UI, Dr. Ngatawi Al-Zastrouw, di Depok, Jumat mengatakan, pertunjukan ini menjadi manifestasi bahwa seni tradisi dapat diwariskan dan dihidupkan kembali oleh generasi muda.
Pendidikan karakter anak-anak Indonesia juga dapat diperkuat melalui cerita pewayangan yang sarat makna moral dan nilai-nilai luhur budaya.
Baca juga: Festival PPM UI sarat seni budaya klasik Tanah Air
Baca juga: Festival PPM UI 2023 pamerkan 34 produk inovasi sosial hingga pertunjukan seni budaya
"Bermain adalah dunia anak. Dengan bermain, kreativitas, imajinasi dan motorik mereka akan tumbuh dan berkembang. Jangan bebani anak dengan dunia orang dewasa dan gadget yang membuat mereka mengalami penuaan dini," ujar Dr. Zastrouw.
Ia mengatakan dunia bermain anak sama dengan mematikan masa depan peradaban. Mengembalikan dunia bermain anak adalah investasi peradaban masa depan.
Dalam acara sarasehan budaya diperindah dengan penampilan tari tradisional dan pencak silat seni oleh siswa SMP Negeri 2 Depok, yakni Indonesiana Ayuningtyas dan M. Elbar Syahputra.
Baca juga: UI tuan rumah penyelenggaraan pesta seni dan budaya mahasiswa ASEAN
Kelompok Swara SeadaNya yang terdiri atas Gunawan Wicaksono, Asep Rachman Muchlas, Theressa Rida, Abrar Husin dan Indonesiana Ayuningtyas Wicaksono, juga turut menghadirkan musik etnik dengan unsur tari dan pembacaan puisi.
Tak hanya itu, kegiatan Sarasehan budaya juga dimeriahkan dengan Pagelaran Wayang Kulit Bocah-Remaja dengan lakon “Tripama Kawedar”, yang bermakna tersingkapnya tiga teladan kehidupan, yaitu kebijaksanaan, kesetiaan, dan pengabdian.
