Jakarta (ANTARA) - PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) menunjukkan peran strategis dalam transformasi sektor pariwisata dan kesehatan nasional lewat pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur.
Direktur Utama InJourney Maya Watono mengatakan sektor pariwisata merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia dan juga menjadi salah satu penyumbang devisa utama bagi negara.
Menurutnya, KEK Sanur merupakan bagian dari strategi besar InJourney dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, menciptakan lapangan kerja, serta menarik wisatawan asing untuk berobat dan berwisata di dalam negeri.
"Kami memproyeksikan KEK Sanur dapat membuka kesempatan ribuan lapangan kerja baru dan mendorong peningkatan jumlah wisatawan mancanegara untuk berwisata dan berobat ke Indonesia," kata Maya melalui keterangan di Jakarta, Rabu.
Sebagai holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata, InJourney menempatkan KEK Sanur sebagai flagship project dalam mendukung cita-cita Indonesia menjadi hub wisata kesehatan regional. KEK ini diproyeksikan mampu menyerap lebih dari 18 ribu tenaga kerja dan menahan devisa keluar hingga Rp86 triliun per tahun.
KEK Sanur diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto di Bali, Rabu (25/7). Hal ini menandai babak baru bagi InJourney dalam memperkuat perekonomian nasional melalui ekosistem terpadu yang menggabungkan layanan kesehatan kelas dunia, fasilitas wellness modern, serta akomodasi dan infrastruktur pariwisata lengkap.
Baca juga: Menteri BUMN angkat Rizal Pahlevi jadi Dirut InJourney Airports
