Cikarang, Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengapresiasi kehadiran pelestari budaya yang diberi nama komunitas Bekasi Pakidulan sebagai wadah ruang kultur Sunda di wilayah setempat.
"Kami dari dewan menyambut baik adanya komunitas budaya seperti Bekasi Pakidulan ini. Semoga ke depan banyak muncul komunitas serupa yang bukan hanya cinta budaya namun juga mau melestarikan budaya tentunya dengan caranya masing-masing," kata Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Sunandar di Cikarang, Senin.
Sunandar mengatakan kehadiran komunitas pelestari budaya diharapkan mampu memberi kontribusi positif khususnya bagi warga Kabupaten Bekasi melalui sejumlah kegiatan yang mengangkat nilai-nilai budaya kearifan lokal.
"Kalau bukan kita siapa lagi yang akan melestarikan muatan lokal agar tidak terjadi krisis identitas," katanya.
Dirinya berharap kepada para pemuda Kabupaten Bekasi khususnya yang ada di komunitas Bekasi Pakidulan untuk mampu mempertahankan dan melestarikan identitas kebudayaannya.
"Misal kita urang Sunda, harus memakai ikat kepala sebagai identitas. Pakai ikat kepala itu untuk melestarikan budaya kita, pakai ikat bukan untuk jadi dukun," katanya.
Sunandar juga meminta komunitas budaya lokal mampu menjadi jembatan bagi generasi milenial setempat dalam menghadapi pada tantangan global yang menuntut mereka mampu beradaptasi terhadap persaingan yang membutuhkan sumber daya manusia berkualitas untuk mampu menjawab tantangan tersebut.
"Harus mampu berperan aktif memajukan generasi muda dalam menghadapi tantangan soal lapangan pekerjaan, ekonomi, serta krisis identitas. Saya kemarin ke SMKN 1 Cikarang Selatan, saya tanya semua siswanya ingin jadi karyawan. Saya minta anak muda jangan malas, sebab persaingan di Bekasi sangat ketat, kami juga sedang mencari solusi agar warga lokal Bekasi yang menganggur bisa bekerja," katanya.
Ketua umum Paguyuban Bekasi Pakidulan Ahmad Djaelani mengatakan komunitas paguyuban Bekasi Pakidulan menjadi wadah budaya sunda bagi warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
"Jadi Bekasi Pakidulan ini semacam jadi ruang kultural bagi warga sunda di Kabupaten Bekasi," katanya.
Dia menjelaskan dilihat dari letak administratifnya Bekasi Pakidulan dahulu sejarahnya sebelum tahun 1950 masuk ke Distric Tjibaroesa yang kini tersebar di beberapa Kecamatan mulai dari Lemahabang Cikarang Utara sampai Kecamatan Bojongmangu dan dari Kecamatan Setu sampai Kecamatan Cikarang Timur.
"Intinya Bekasi Pakidulan merupakan sebuah komunitas masyarakat yang berada di wilayah selatan Kabupaten Bekasi yang mayoritas berkultur Sunda," katanya.
Djaelani melanjutkan komunitasnya melakukan sejumlah kegiatan rutin salah satunya Ngawangkong budaya sorangan (Ngawadang) yang dihadiri tokoh masyarakat pegiat budaya serta sejumlah komunitas budaya dan kepemudaan setempat.
"Ngawangkong merupakan istilah dari bahasa Sunda yang memiliki arti diskusi. Seluruh pihak yang hadir diajak berdiskusi terkait tema yang diangkat yaitu Sunda dan Bekasi Pakidulan. Kita berharap kegiatan ini dapat menggugah orang Bekasi Pakidulan untuk lebih melestarikan budayanya sendiri, dalam hal ini budaya Sunda," katanya.
DPRD Bekasi apresiasi pelestari budaya Bekasi Pakidulan
Senin, 4 Juni 2018 12:55 WIB
Kalau bukan kita siapa lagi yang akan melestarikan muatan lokal agar tidak terjadi krisis identitas.