Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie menyatakan program Sekolah Garuda merupakan bagian dari visi Presiden untuk membangun sumber daya manusia unggul melalui akses pendidikan yang merata di bidang sains dan teknologi.
"Sekolah Garuda adalah program hasil Quick Wins nomor 7 yang merupakan visi langsung Bapak Presiden. Tujuannya adalah mewujudkan Asta Cita keempat, yaitu membangun sumber daya manusia, ekosistem, sains, dan teknologi," ujar Stella di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, Presiden Prabowo menekankan pentingnya akses yang seimbang terhadap pendidikan sains dan teknologi, terutama bagi masyarakat dari latar belakang ekonomi menengah ke bawah dan yang tinggal di daerah-daerah terpencil.
Baca juga: Wamendiktisaintek tinjau lokasi pembangunan SMA Unggul Garuda di Kota Tomohon
Baca juga: Wamendiktisaintek Stella Christie tinjau lokasi pembangunan SMA Unggul Garuda di Babel
Untuk menjawab tantangan tersebut, Kemendiktisaintek telah merancang dua skema pelaksanaan Sekolah Garuda, yaitu Sekolah Garuda Transformasi dan Sekolah Garuda Baru.
Skema pertama, Sekolah Garuda Transformasi, melibatkan transformasi sekolah-sekolah menengah atas (SMA) dan madrasah aliyah (MA) yang sudah ada di pelosok Tanah Air agar mampu bersaing di tingkat global.
Sementara itu, skema kedua, Sekolah Garuda Baru, diarahkan untuk membangun sekolah-sekolah menengah atas baru di wilayah-wilayah yang belum memiliki akses terhadap pendidikan berkualitas.
"Sekolah Garuda Baru akan dibangun sebagai sekolah berasrama, yang memungkinkan siswa-siswi dari seluruh Indonesia untuk hidup bersama, belajar bersama, dan saling memahami lintas budaya dan daerah," kata Stella.
Baca juga: Wamendiktisaintek tinjau potensi program sekolah unggulan di Bangka Belitung
Model berasrama ini, menurut dia, akan menjadi wadah pembentukan kepekaan lokal dan wawasan global bagi para pelajar.
"Anak dari Aceh bisa tinggal di Papua, anak dari Jawa bisa belajar di Nusa Tenggara Timur. Mereka akan saling memahami dan menghargai perbedaan," katanya.
Lebih lanjut, Stella menyebutkan kedua skema Sekolah Garuda diselenggarakan berdasarkan tiga pilar utama, yakni pemerataan akses pendidikan, pembentukan kepemimpinan dan prestasi akademik, serta pengabdian kepada masyarakat.
Siswa Sekolah Garuda dituntut untuk tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga aktif dalam pengabdian kepada masyarakat sebagai bentuk kepemimpinan sosial.
"Dengan tiga pilar ini, Sekolah Garuda diharapkan menjadi inkubator pemimpin masa depan dan menjadi fondasi kuat bagi pembangunan ekosistem sains dan teknologi Indonesia," kata dia.
Program Sekolah Garuda dirancang untuk menjangkau seluruh wilayah Nusantara, sebagai bagian dari upaya strategis pemerintah dalam mempersiapkan generasi unggul.