Biak (ANTARA) - Sorak sorai siswa dari berbagai satuan pendidikan di Kabupaten Supiori, Papua, membahana pada awal Mei 2025 karena semua sekolah di daerah tersebut sudah bisa mengakses layanan internet untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa.
Beberapa siswa terlihat sibuk memainkan telepon seluler berbasis android untuk mencoba membuka akses layanan internet di sekolah yang sudah terpasang.
Yosua, salah satu siswa SMP Supiori yang saat ini telah merasakan akses internet di Kampung Sorendiweri, Distrik Supiori Timur, mengaku sangat bahagia karena Pemerintah Kabupaten Supiori telah menyediakan layanan internet sekolah.
Hadirnya internet tersebut dirasakan siswa dan masyarakat berkat pembangunan base transceiver station (BTS) 4G yang merupakan program dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi) selaku penyedia akses internet untuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Warga dan siswa yang bermukim di 38 kampung di Kabupaten Supiori sangat terbantu, khususnya anak-anak sekolah, yang dulunya kalau mencari jaringan internet untuk belajar harus pergi ke gunung atau kawasan pantai.
Dengan hadirnya internet, kini siswa sudah bisa langsung mengakses dari rumah untuk belajar, sehingga menjadi sangat terbantu dalam upaya mendapatkan materi pembelajaran, selain dari guru di sekolah.
Yosua mewakili pelajar di Kabupaten Supiori mengucapkan terima kasih atas bantuan jaringan internet 4G yang telah dibangun pemerintah melalui BAKTI Komdigi dan didukung oleh Diskominfo Provinsi Papua.
Keberadaan jaringan internet itu, kini dapat diakses dengan mudah di seluruh kampung untuk mendukung proses belajar mengajar yang lebih efektif di sekolah.
Pemenuhan layanan internet sekolah diakui siswi SMA Supiori, Elizabeth, karena dengan mudah bisa membuka website pembelajaran.
Elis, sapaan siswi SMA Supiori, itu mengucapkan terima kasih atas ketersediaan jaringan internet yang telah dipasang di sekolah.
Adapun manfaat dari bantuan jaringan internet, untuk membantu siswa dalam proses belajar mengajar lebih efektif dan lebih efisien, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital.
Hadirnya internet di satuan pendidikan juga bertujuan memberikan bantuan dan memberi kemudahan kepada siswa dan guru untuk mengakses informasi tentang berbagai materi pelajaran siswa di satuan pendidikan sekolah.
Asesmen nasional
Pemenuhan layanan internet dengan dukungan menara BTS yang disediakan pemerintah lewat Kementerian Komdigi memberikan dampak signifikan terhadap kebutuhan pembelajaran siswa maupun guru di setiap satuan pendidikan di Kabupaten Supiori.
Bahkan, tersedianya layanan internet sekolah di berbagai satuan pendidikan mendukung pelaksanaan asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) di semua sekolah dari jenjang SD, SMP hingga SMA/SMK.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Supiori Richie Kafiar mengakui pada pelaksanaan ANBK tahun ajaran 2024/2025 dengan dukungan layanan internet di setiap sekolah telah 100 persen satuan pendidikan di daerah itu mengikuti ANBK.
Asesmen nasional satuan pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia pada era digital ini.
ANBK bagian dari perubahan transformasi pendidikan di Tanah Air yang telah mengadopsi teknologi digital sebagai alat evaluasi untuk peserta didik tingkat sekolah dasar dan menengah.
Adanya kemajuan teknologi digital untuk penerapan ANBK, maka pemerintah telah beralih melakukan penilaian pembelajaran siswa dari konvensional ke format digital yang tentunya lebih responsif dan interaktif.
Bagi dinas pendidikan, adanya kemajuan teknologi digital yang begitu pesat di satuan pendidikan dalam berbagai pembelajaran mengharuskan siswa siswi di wilayah 3T Kabupaten Supiori "melek" informasi lewat internet.
Hadirnya jaringan internet di sekolah sangat mendukung peningkatan mutu pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia generasi muda di Kabupaten Supiori.
Supiori merupakan kabupaten termuda dari sembilan kabupaten/kota di wilayah Papua, yang lahir berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2003.
Wilayah yang terletak di bagian utara Papua ini terkenal dengan keindahan alam pantai serta ombak yang membuat para turis mancanegara sering mengunjungi daerah itu untuk bermain selancar.
Dengan adanya akses internet yang bisa dinikmati masyarakat dan kalangan pelajara itu, maka Kabupaten yang merupakan salah satu wilayah tertinggal, terpencil, dan terluar (3T) itu, kini telah menjadi daerah yang "merdeka" untuk akses internet di 38 kampung dan lima distrik.
Bahkan, BAKTI Kementerian Komunikasi Digital telah menyediakan 43 jaringan BTS yang dapat diakses di puluhan kampung di daerah itu.
Layanan internet juga disediakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Pemprov Papua yang melengkapi kebahagiaan siswa di 40 sekolah dasar, 14 SMP, dan 8 SMA/SMK, karena dengan mudah bisa mengakses internet.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Supiori Gustaf HP Warikar menyebutkan sejak daerah itu berdiri pada 2003 hingga 2025, pemerintah melalui program Bakti Kementerian Komunikasi Digital telah membangun 43 BTS yang terakses komunikasi 4G.
Untuk perluasan jaringan komunikasi dan internet untuk masyarakat di berbagai kampung pada tahun 2024 Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) juga memberikan bantuan fasilitas jaringan internet 13 unit VSAT.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Papua Jeri Yudianto mengakui penyerahan bantuan Vsat sebagai upaya penetrasi digital yang sedang digalakkan Pemprov Papua, salah satunya di Kabupaten Supiori.
Penyedia internet itu menawarkan kestabilan jaringan dalam bentuk bandwith yang cukup besar 50 Mbps dan sangat ringan dan praktis, dengan proses instalasi karena modemnya terdapat Port LAN dan Wi-Fi serta langsung digunakan setelah diaktivasi.
Dengan dukungan fasilitas internet kepada Kabupaten Supiori diharapkan membantu kebutuhan internet bagi 8.914 siswa siswi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah bersangkutan.
Selain untuk menunjang peningkatan kualitas pendidikan, tersedianya layanan internet yang bagus bagi masyarakat Kabupaten Supiori juga diyakini mampu mengangkat berbagai potensi pariwisata, hasil alam dan keindahan seni budaya masyarakat adat, sehingga bisa diekspos melalui kanal media sosial yang dimiliki warga dengan lebih cepat.
Pada akhirnya, dengan terpenuhinya kebutuhan internet di daerah 3T Kabupaten Supiori, yang merupakan wujud hadirnya negara untuk memenuhi kebutuhan warga, dapat mendukung akses informasi, pendidikan bagi siswa layanan pemerintahan secara digital, peningkatan kualitas kesehatan, penguatan keamanan komunikasi serta mengurangi kesenjangan digital dan sosial bagi masyarakat.
Asesmen nasional satuan pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia pada era digital ini.
ANBK bagian dari perubahan transformasi pendidikan di Tanah Air yang telah mengadopsi teknologi digital sebagai alat evaluasi untuk peserta didik tingkat sekolah dasar dan menengah.
Adanya kemajuan teknologi digital untuk penerapan ANBK, maka pemerintah telah beralih melakukan penilaian pembelajaran siswa dari konvensional ke format digital yang tentunya lebih responsif dan interaktif.
Bagi dinas pendidikan, adanya kemajuan teknologi digital yang begitu pesat di satuan pendidikan dalam berbagai pembelajaran mengharuskan siswa siswi di wilayah 3T Kabupaten Supiori "melek" informasi lewat internet.
Hadirnya jaringan internet di sekolah sangat mendukung peningkatan mutu pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia generasi muda di Kabupaten Supiori.
Supiori merupakan kabupaten termuda dari sembilan kabupaten/kota di wilayah Papua, yang lahir berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2003.
Wilayah yang terletak di bagian utara Papua ini terkenal dengan keindahan alam pantai serta ombak yang membuat para turis mancanegara sering mengunjungi daerah itu untuk bermain selancar.
Dengan adanya akses internet yang bisa dinikmati masyarakat dan kalangan pelajara itu, maka Kabupaten yang merupakan salah satu wilayah tertinggal, terpencil, dan terluar (3T) itu, kini telah menjadi daerah yang "merdeka" untuk akses internet di 38 kampung dan lima distrik.
Bahkan, BAKTI Kementerian Komunikasi Digital telah menyediakan 43 jaringan BTS yang dapat diakses di puluhan kampung di daerah itu.
Layanan internet juga disediakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Pemprov Papua yang melengkapi kebahagiaan siswa di 40 sekolah dasar, 14 SMP, dan 8 SMA/SMK, karena dengan mudah bisa mengakses internet.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Supiori Gustaf HP Warikar menyebutkan sejak daerah itu berdiri pada 2003 hingga 2025, pemerintah melalui program Bakti Kementerian Komunikasi Digital telah membangun 43 BTS yang terakses komunikasi 4G.
Untuk perluasan jaringan komunikasi dan internet untuk masyarakat di berbagai kampung pada tahun 2024 Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) juga memberikan bantuan fasilitas jaringan internet 13 unit VSAT.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Papua Jeri Yudianto mengakui penyerahan bantuan Vsat sebagai upaya penetrasi digital yang sedang digalakkan Pemprov Papua, salah satunya di Kabupaten Supiori.
Penyedia internet itu menawarkan kestabilan jaringan dalam bentuk bandwith yang cukup besar 50 Mbps dan sangat ringan dan praktis, dengan proses instalasi karena modemnya terdapat Port LAN dan Wi-Fi serta langsung digunakan setelah diaktivasi.
Dengan dukungan fasilitas internet kepada Kabupaten Supiori diharapkan membantu kebutuhan internet bagi 8.914 siswa siswi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah bersangkutan.
Selain untuk menunjang peningkatan kualitas pendidikan, tersedianya layanan internet yang bagus bagi masyarakat Kabupaten Supiori juga diyakini mampu mengangkat berbagai potensi pariwisata, hasil alam dan keindahan seni budaya masyarakat adat, sehingga bisa diekspos melalui kanal media sosial yang dimiliki warga dengan lebih cepat.
Pada akhirnya, dengan terpenuhinya kebutuhan internet di daerah 3T Kabupaten Supiori, yang merupakan wujud hadirnya negara untuk memenuhi kebutuhan warga, dapat mendukung akses informasi, pendidikan bagi siswa layanan pemerintahan secara digital, peningkatan kualitas kesehatan, penguatan keamanan komunikasi serta mengurangi kesenjangan digital dan sosial bagi masyarakat.