Jakarta (ANTARA) - Pelatih Pelita Jaya Basketball Johannis Winar menegaskan bahwa kedisiplinan dan permainan agresif menjadi kunci keberhasilan timnya membalikkan keadaan saat menundukkan NS Matrix Deers 88-82 dalam laga BCL Asia 2025 di Kuala Lumpur, Kamis malam.
Pelita Jaya sempat tertinggal hingga 20 poin pada paruh pertama pertandingan, sebelum bangkit di babak kedua dan menyegel kemenangan lewat performa gemilang Brandon Jawato, KJ McDaniels, dan James Dickey. Bagi Johannis Winar, keberhasilan timnya tidak lepas dari perubahan pendekatan yang ia tekankan di jeda laga.
"Hal pertama yang kami bicarakan adalah kami tidak boleh terburu-buru. Kami harus mulai dari pertahanan, harus disiplin, lebih agresif, lebih fisikal," ujar Winar dikutip dari laman FIBA.
"Dan ketika kami mendapat bola, kami harus langsung lari. Karena jika kami melambat, banyak jebakan dan double-team yang bisa membuat kami bingung. Jadi satu-satunya cara untuk menyerang situasi ini adalah dengan bertahan agresif dan ketika menguasai bola, langsung lari," tambah dia.
Perubahan itu terbukti manjur. Meski sempat tertinggal 30-50 pada paruh pertama, Pelita Jaya mampu memangkas defisit perlahan hingga akhirnya membalikkan keadaan di dua menit terakhir.
Jawato menjadi aktor utama dengan mencetak 28 poin, termasuk tembakan tiga angka krusial yang menyamakan skor di pengujung laga. Pemain naturalisasi itu juga mencatat 8 rebound, 2 assist, dan 2 steal.
Baca juga: FIBA dan NBA bentuk liga basket profesional di Eropa