Bantul (ANTARA) - Data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebut total lahan pertanian produktif di Bumi Bantul Projotamansari per Maret 2025 seluas 13.991 hektare, dengan setiap tahun ditanami padi selama dua hingga tiga kali tanam.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi atau produk domestik regional bruto di Kabupaten Bantul.
Sektor pertanian Bantul dengan lahan sawah subur dan dipanen sepanjang tahun oleh para petani ini tentunya menjadikan daerah itu sebagai lumbung pangan penopang kebutuhan pangan utamanya bagi masyarakat di wilayah DIY.
Produksi padi pada 2024 mencapai sebanyak 225.512 ton gabah kering panen, sementara pada tahun 2025, Kabupaten Bantul menargetkan luas tanam padi mencapai 34.546 hektare dari lahan baku pertanian produktif.
Beberapa upaya digenjot Pemkab Bantul agar sektor pertanian tetap digdaya di tengah gempuran tantangan di dunia pertanian, salah satunya dengan membebaskan pajak bumi dan bangunan (PBB) bagi lahan pertanian untuk mencegah alih fungsi lahan.
Program tersebut juga mendukung prioritas pertama dari 17 program prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Pemerintah Prabowo Subianto, yaitu mencapai swasembada pangan, energi, dan air.
Pemerintah Kabupaten Bantul telah menggandeng Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Kanwil DIY dalam menyerap gabah kering panen dengan harga yang ditetapkan pemerintah yaitu sebesar Rp6.500 per kilogram. Langkah ini untuk menjaga stok beras nasional.
Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian, Pemkab Bantul menyerahkan bantuan alat mesin pertanian dari Kementerian Pertanian untuk para petani di Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul pada Rabu (26/3).
Bantuan yang diserahkan bersama Ketua Komisi IV DPR RI tersebut berupa dua unit traktor roda empat, tiga unit traktor rotary, dan hand sprayer empat unit, merupakan bagian dari program pemerintah dalam mendukung program swasembada pangan nasional.
Melalui peralatan tersebut kegiatan budidaya tanaman pertanian lebih efektif, murah dan cepat serta meningkatkan produktivitas panen, sehingga harapannya alat pertanian tersebut dijaga dan dirawat dengan baik, agar dapat dimanfaatkan dengan waktu lama dan maksimal bagi para petani.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyebut sektor pertanian di Bantul telah ditetapkan sebagai salah satu sektor unggulan, selain sektor industri dan pariwisata. Sektor pertanian menyumbang nilai PDRB yang besar untuk Kabupaten Bantul.
Ketersediaan saluran irigasi sebagai sumber air pertanian juga tidak kalah penting dalam mendukung percepatan perluasan tanam padi. Karena itu perbaikan saluran irigasi tersier menjadi perhatian bagi pemerintah kabupaten pada tahun 2025.
Melalui Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Bantul, pada 2024 telah merehabilitasi delapan daerah irigasi, memelihara jaringan irigasi melalui UPTD pengamatan pengairan Opak Oyo dan Winongo.
Di sisi lain, pemerintah daerah juga berharap kepada para petani agar langsung mengolah kembali lahan setelah masa panen, agar petani dapat panen padi sebanyak tiga hingga empat kali setahun.
Baca juga: Lumbung Pangan Baznas di Sukabumi siapkan 133,7 ton beras zakat fitrah untuk didistribusikan
Baca juga: Presiden Prabowo minta TNI AD fokus urus ketahanan pangan perkuat lumbung pangan daerah