Banda Aceh (ANTARA) - BPBD Kabupaten Bireuen menyebutkan satu warga Desa Meunasah Krueng, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, yang terseret arus banjir pada Sabtu sore (8/3), hingga kini masih belum ditemukan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bireuen, Afwadi, saat dihubungi dari Banda Aceh, Senin, menyampaikan bahwa korban terseret air bah saat melintasi KM 24 Jalan Bireuen-Takengon, Desa Krueng Simpo, Kecamatan Juli, dengan kendaraan.
“Saat melewati jalan tersebut, mereka terseret ke dalam jurang, satu orang ditemukan pada malam itu juga dan satu orang lagi belum ditemukan sampai saat ini,” katanya.
Dia mengungkapkan bahwa korban merupakan kakak beradik. Adik korban bernama Rina Fitri (11) ditemukan meninggal dunia pada Sabtu malam (8/3), sedangkan korban bernama Mardiana (17) belum ditemukan setelah dua hari pencarian.
“Tim kami beserta Basarnas masih mencari korban tetapi belum ditemukan,” katanya.
Baca juga: Korban terseret arus Kali Ciliwung tak pakai pelampung saat dievakuasi
Baca juga: Seorang dilaporkan meninggal terseret arus banjir di Karawang
Baca juga: Warga temukan anak yang terseret arus Kali Ciliwung
Sebelumnya pada Sabtu sore (8/3), terjadi hujan deras di wilayah Bireuen hingga membuat sungai Krueng Peudada meluap dan merendam rumah sejumlah warga di Gampong Pandrah Janeng, Kecamatan Pandrah Janeng, dan warga di Gampong Meunasah Pulo, Kecamatan Peudada.
“Saat itu ada sekitar 70-an kepala keluarga (KK) terdampak dan terpaksa mengungsi ke meunasah (masjid) dan pos jaga,” katanya.
Namun, kata dia, kondisi banjir kini sudah surut dan masyarakat telah kembali beraktivitas seperti biasa.
“Siangnya pada Minggu (9/3) air sudah tidak ada lagi dan masyarakat terdampak banjir pun sudah kembali ke rumahnya masing-masing,” katanya.