Meski demikian IPB terus berbenah dalam pencapaian kinerja internal. Salah satunya adalah dengan menggelar Workshop Laporan Capaian Kinerja IPB Tahun 2017 dengan Menggunakan Sistem Manajemen Kinerja (Simaker) secara Online.
Acara workshop yang diselenggarakan oleh Direktorat Sumberdaya Manusia (SDM) IPB ini digelar di Ruang Sidang Senat, Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga, Bogor (19/1).
Rektor IPB, Dr. Arif Satria memberikan catatan penting terkait lulusan tidak tepat waktu yang masih terjadi, hingga dalam hal standar target capaian fakultas yang masih beragam. Berbagai saran dan masukan pun dihimpun dari masing-masing fakultas.
Dalam kesempatan ini, rektor menyampaikan gambaran lama lulusan di berbagai negara. Sekolah Pascarsarjana di Inggris misalnya yang ditempuh dalam jangka waktu sebelas bulan; Australia dan Inggris untuk strata 1 hanya tiga tahun.
"Namun tetap dengan lulusan yang berkualitas. Meski demikian, untuk IPB dibutuhkan riset sendiri terkait apakah IPB harus tetap dengan skripsi untuk prasyarat kelulusan seluruh program, ataukah ada diferensiasi untuk sekolah bisnis misalnya dengan membuat business plan. Apakah ada keterkaitan antara skripsi terhadap alumni IPB yang mampu bekerja dalam segala bidang, dalam hal keseriusannya, daya tajam analisisnya, ini tentu diperlukan riset," ujar rektor.
Selain itu masukan internal terkait jadwal perencanaan seminar lebih awal, hingga dorongan memberikan beasiswa terhadap mahasiswa dan juga perubahan-perubahan mekanisme dosen pembimbing dinilai bisa mempercepat proses lulusan tepat waktu.
"Di Jepang, proposal penelitian dibuat di awal mahasiswa baru masuk, sehingga akan terlihat minat mahasiswa," imbuh rektor.
Acara dihadiri oleh para dekan, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), direktur, kepala kantor, kepala biro, dan para ketua departemen di lingkungan IPB.