Purwakarta (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mempersilakan warga menyaksikan fenomena gerhana bulan pada Rabu (31/1) di Taman Surawisesa, karena di taman itu terdapat fasilitas dua teropong bintang.
"Taman yang berlokasi di pusat kota itu memang untuk wisata edukasi anak," kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, di Purwakarta, Selasa.
Ia mengaku sudah meminta Dinas Pendidikan Purwakarta untuk menjadikan taman tersebut sebagai pusat edukasi gerhana bulan bagi pelajar. Karena, taman itu memiliki dua teropong bintang yang siap digunakan untuk menyaksikan peristiwa tersebut.
"Saya sudah meminta Dinas Pendidikan untuk memfasilitasi kegiatan itu. Para guru nanti bisa mendampingi anak-anak menyaksikan fenomena alam, langsung dijelaskan oleh gurunya," kata dia.
DIkatakannya, pendampingan guru kepada pelajar cukup penting. Sebab fenomena alam tersebut merupakan hal yang harus dijelaskan secara ilmiah.
"Langkah ini dalam rangka menghindari tafsiran mistis terhadap peristiwa langka itu. Tidak boleh dimistifikasi, penjelasannya harus ilmiah," kata dia.
Bagi seluruh umat muslim di Purwakarta, bupati mengimbau agar melaksanakan shalat sunnah gerhana secara berjamaah.
Pada Rabu (31/1), terdapat setidaknya tiga peristiwa alam, yakni Supermoon, Bulan Biru dan Gerhana Bulan.
Analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyebutkan gerhana bulan akan berlangsung selama lima jam, 20 menit, dan dua detik. Tepatnya, mulai dari pukul 17.49 WIB sampai pukul 23.09 WIB.
Indonesia merupakan salah satu negara yang beruntung karena dapat menyaksikan peristiwa yang terakhir kali dialami 150 tahun yang lalu itu.
Tersedia teropong untuk menyaksikan gerhana bulan di Purwakarta
Rabu, 31 Januari 2018 12:24 WIB
Langkah ini dalam rangka menghindari tafsiran mistis terhadap peristiwa langka itu. Tidak boleh dimistifikasi, penjelasannya harus ilmiah.