"Saat gempa terjadi, saya sedang makan. Dikira awalnya bukan gempa tetapi getarannya semakin kencang dan kaca serta lampu ikut bergoncang," kata warga Ciaul Pasir, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi Agus Supriadi, Selasa.
Gempa juga dirasakan oleh warga Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi Iyang S. Ia merasakan gempa itu saat tengah beristirahat di sekitar pantai, tiba-tiba bumi bergoncang dan wargapun berhamburan keluar rumah.
"Panik tentunya, apalagi lokasi kami di laut khawatir terjadi tsunami. Tapi Alhamdulillah informasinya gempa tersebut tidak berpotensi tsunami," tambahnya.
Akibat gempa ini juga keluarga pasien di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dan RSUD Sekarwangi Cibadak, Kabupaten Sukabumi berhamburan keluar rumah sakit. Bahkan petugas medis pun berupaya untuk menenangkan pasien yang tengah dirawat.
Sementara, Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Yana Rusyana mengatakan pihaknya sudah menugaskan anggota dan relawannya untuk segera melakukan pendataan pascagempa.
Pendataan tersebut untuk antisipasi adanya bangunan yang rusak baik permukiman warga maupun fasilitas umum dan pemerintahan. "Kami belum mendapatkan informasi adanya kerusakan pascagempa ini," katanya.
Informasi yang dihimpun dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa yang berkekuatan 6.4 SR yang berlokasi di 7.21 lintang selatan, 105.91 bujur timur, 81 km barat daya Lebak Banten dengan kedalama epicentrum gempa 10 km.