Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan orang tua perlu mengajak anak menjadi warga digital yang bijak dengan memahami secara benar tentang literasi digital.
"Literasi saja tidak akan cukup tanpa peraturan. Jadi peraturannya dibuat, literasinya dijalankan oleh orang tua dan guru, sehingga sekolah bukan hanya tempat untuk belajar, membaca dan berhitung, melainkan juga mengajarkan jadi warga digital yang bijak," katanya dalam Festival Internet Aman untuk Anak di Jakarta, Rabu.
Ia menyebutkan saat ini banyak aplikasi yang bisa membantu orang tua dan guru memantau aktivitas daring anak-anak tanpa harus mengganggu privasi anak secara berlebihan.
Google misalnya, memiliki aplikasi Family Link yang memungkinkan orang tua memantau aktivitas anak di ruang digital, termasuk aplikasi apa saja yang dipasang di ponsel anak, cukup dengan memasukkan akun Gmail anak ke dalam aplikasi.
Meutya juga berpesan kepada para siswa yang hadir untuk memanfaatkan teknologi demi mengejar mimpi. Ia memastikan pemerintah terus bekerja keras menciptakan ruang digital yang aman karena tidak boleh ada satupun anak di Indonesia yang terhambat mimpinya karena ruang digital yang tidak aman.
"Ada banyak anak-anak yang sekolahnya tidak konsentrasi, ada anak-anak yang terpapar kejahatan-kejahatan. Saya tidak akan paparkan detail, tetapi datanya banyak sekali. Ruang digital itu tidak boleh merenggut mimpi anak-anak Indonesia, tetapi harus membantu anak-anak Indonesia mencapai mimpi-mimpinya," ujar dia.
Baca juga: Menkomdigi tegaskan kewajiban platform digital perketat perlindungan anak
Baca juga: Meutya Hafid sebut literasi digital dan aktivitas fisik harus imbang