Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan Kairo, Mesir, mencatat nilai ekspor nonmigas Indonesia mencapai 1,52 miliar dolar AS atau senilai Rp24,78 triliun pada 2024.
Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Raup mengatakan nilai ini meningkat sebesar 16,36 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 1,31 miliar dolar AS atau senilai Rp21,36 triliun.
Selain itu, capaian ini berhasil melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 1,37 miliar dolar AS sekaligus menjadi rekor tertinggi sepanjang tiga tahun terakhir.
Lutfi menyebut total perdagangan Indonesia-Mesir mencapai 1,73 miliar dolar AS pada 2024. Angka tersebut meningkat sebesar 14,61 persen dibandingkan pada 2023, yaitu 1,51 miliar dolar AS.
Dari sisi impor, nilai mencapai 207,8 juta dolar AS pada 2024 dengan pertumbuhan sebesar 3,18 persen dibandingkan pada 2023, yaitu sejumlah 201,4 juta dolar AS.
Dengan begitu, neraca perdagangan Indonesia ke Mesir kembali mencatatkan surplus sebesar 1,31 miliar dolar AS pada 2024. Surplus ini sekaligus melanjutkan tren surplus sejak sepuluh tahun terakhir.
Surplus ekspor yang berkelanjutan turut meningkatkan devisa negara. Hal ini juga membuka peluang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor atau UMKM BISA Ekspor, serta produsen manufaktur untuk memperluas pasar di Mesir.
Atase Perdagangan KBRI Kairo M Syahran Bhakti mengatakan surplus ekspor nonmigas Indonesia ke Mesir pada 2024 ini, didukung permintaan yang terus menguat di tengah lonjakan harga berbagai komoditas unggulan.
Adapun 10 produk unggulan Indonesia di pasar Mesir pada 2024 yaitu minyak sawit dan turunannya, biji kopi, kendaraan roda empat, kayu, besi, kelapa dan olahannya, tekstil benang, minyak nabati, elektronik, serta ban kendaraan.
Indonesia juga mengimpor 10 produk utama dari Mesir yang didominasi produk bahan baku dan penolong industri dalam negeri.
Menurut Syahran, produk tersebut meliputi pupuk fosfat, kurma, kentang industri, jeruk citrus, minyak zaitun, biji koriander, adas manis atau anis, anggur, panel kayu, serta buku cetakan.
Pejabat Fungsi Ekonomi KBRI Kairo Rifki Rustam Arsyad menjelaskan pertumbuhan ekonomi Mesir didukung oleh sektor swasta dan investasi, terutama di bidang jasa, pariwisata, manufaktur, dan industri.
Mesir memiliki letak geografis yang strategis sebagai penghubung antara Asia, Afrika, dan Eropa, sehingga menjadikannya mitra dagang nontradisional yang penting bagi Indonesia serta salah satu tujuan utama investasi di Afrika.
Saat ini, investasi Indonesia di Mesir mencakup sektor komoditas, jasa, konstruksi, serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Sebaliknya, investasi Mesir di Indonesia meliputi sektor perkebunan dan peternakan, industri kertas dan percetakan, serta perdagangan dan reparasi.
KBRI Kairo terus berupaya membangun komunikasi dengan berbagai pihak guna memperkuat kerja sama investasi dan perdagangan antara kedua negara.
Selain ekspor nonmigas, total realisasi investasi Mesir di Indonesia pada 2024 mencapai 5,9 juta dolar AS yang tersebar di dalam 323 proyek.
Sosialisasi daring
Untuk peningkatan ekspor nonmigas ke Mesir, KBRI juga kerap memberikan sosialisasi hingga ke UMKM di Indonesia melalui daring.
KBRI Kairo pada Kamis (6/2), misalnya, menyosialisasikan penggunaan aplikasi daring cargox.io kepada pelaku UMKM untuk memudahkan proses ekspor, terutama di pasar Mesir.
Atase Perdagangan KBRI Kairo M. Syahran Bhakti S meminta para calon ekportir untuk mendaftar terlebih dahulu pada cargox.io sebelum melakukan kegiatan ekspor ke Mesir.
Setelah pendaftaran, importir akan menerbitkan permit import dan nomor ACID yaitu Cargo Declaration yang berfungsi sebagai visa container.
Syahran juga mewajibkan ekportir maupun importir untuk menggunakan asuransi, sehingga bila terjadi sengketa dagang dapat dilakukan pencegahan dini.
Sosialiasi aplikasi itu disampaikan KBRI di sela kegiatan pitching pelaku usaha produk rempah dan hasil pertanian Indonesia bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan.
Kegiatan pitching tersebut diadakan untuk memaksimalkan program usaha mikro, kecil dan menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor) dengan tujuan mendorong UMKM mengekspor produknya terutama di pasar Mesir.
Kegiatan ini dihadiri delapan pelaku Usaha UMKM yang telah dikurasi Kemendag RI dan beberapa pejabat Kementerian terkait.
Peninjauan ke lapangan juga kerap dilakukan oleh KBRI Kairo untuk mengetahui berbagai komoditas dari Indonesia yang diserap di pasaran Mesir.
Untuk penyerapan dari ekspor kopi Indonesia di Mesir, misalnya, Atase Perdagangan KBRI Kairo M. Syahran Bhakti beserta staf meninjau proses penerimaan 600 ton biji kopi robusta asal Bandar Lampung ke gudang perusahaan ekspor-impor produk bijih kopi di Kairo, Mesir.
Syahran mengatakan bahwa pangsa pasar kopi Indonesia di Mesir kini mencapai 41,45 persen, menjadikannya sebagai negara dengan pangsa pasar terbesar pertama yang menunjukkan tingginya minat warga Mesir dan kawasan sekitar terhadap kopi Indonesia.
Negara lain yang turut menguasai pasar kopi di Mesir adalah Vietnam dengan persentase sebesar 20,10 persen, Brazil 9,77 persen, India 9,42 persen dan Italia dengan pangsa pasar 3,53 persen.
Syahran juga menerangkan bahwa pada periode Januari-Oktober 2024 nilai ekspor biji kopi Indonesia ke Mesir senilai 100 juta dolar AS (Rp1,63 triliun), naik 19,95 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Sedangkan dari segi volume ekspor, mencapai 123,171 ton biji kopi yang terdiri dari Robusta maupun Arabika.
PT Golden Coffee Bean mengirim kopi dari Bandar Lampung ke gudang perusahaan ekspor-impor produk bijih kopi Haggag Import Company di Distrik Abbasea, Kota Kairo, Hassan Sayed Haggag selaku Direksi Haggag Import Company, perusahaan ekspor-impor produk biji kopi yang memesan 600 ton biji dari PT Golden Coffee Bean menyampaikan bahwa kopi Robusta tersebut merupakan hasil transaksi dagang di Trade Expo Indonesia (TEI) 2024 pada Oktober lalu.
Haggag menyampaikan dari 600 ton tersebut 350 ton untuk dikelola secara mandiri oleh perusahaannya untuk dijadikan kopi bubuk dengan beragam cita rasa dan selebihnya 250 ton bijih kopi yang dipersiapkan untuk dijual di pasar lokal dalam bentuk green bean.
Pada Februari 2025, lanjutnya, sebanyak 800 ton biji kopi lainnya akan menyusul sebagai hasil transaksi TEI 2024 dengan beberapa perusahaan swasta dan BUMN di Indonesia.
Perusahaan yang telah menerima penghargaan Primaduta Award dari Presiden Republik Indonesia selama tiga kali pada 2016, 2018 dan 2021 tersebut menyampaikan komitmennya untuk mengimpor 10,000 ton biji kopi Robusta dari Indonesia di tahun 2025 ini untuk pasar Mesir dan sekitarnya.
Hal itu lantaran, para pembeli di Mesir sangat senang mengimpor produk biji kopi Indonesia langsung dengan para pelaku usaha dan UMKM Indonesia yang memiliki ketersediaan produk bijih kopi yang sudah siap ekspor di pabrik dan pergudangan yang tersebar di Sumatera dan Jawa.
Syahran Bhakti menyaksikan realisasi ekspor biji kopi robusta Indonesia, yang merupakan hasil penandatanganan nota kesepahaman pada ajang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 tahun 2024. Sebanyak 39,6 ton biji kopi robusta Indonesia dengan mutu (grade) 3 EK spesifikasi ELB 4000BC dari PT AsalJaya Malang, Jawa Timur, masuk ke gudang perusahaan ekspor-impor makanan Fayoumi di Fashn, Beni Suef, Mesir.
Hal ini menjadi bukti konkret TEI 2024 membuka peluang pasar yang lebih besar bagi produk unggulan Indonesia. Syahran menambahkan berbagai kesepakatan dagang yang tercapai pada TEI 2024 telah membuahkan hasil.
Selain biji kopi robusta, produk lain yang mencatatkan transaksi ekspor dengan buyer Mesir dalam agenda TEI ke-39 adalah minyak sawit, rempah-rempah, kertas, serta makanan dan minuman.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dan Mobilisasi Publik (Central Agency for Public Mobilization and Statistics/CAPMAS) Mesir, total nilai ekspor kopi Indonesia ke Mesir pada Januari--Oktober 2024 lalu mencapai 100 juta dolar AS atau setara Rp1,61 triliun. Angka tersebut tumbuh sebesar 19,95 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023.
Dalam kesempatan terpisah, Duta Besar Indonesia untuk Mesir Lutfi Rauf menekankan pentingnya menjaga kualitas produk dan ketepatan pengiriman untuk mempertahankan kepercayaan dengan mitra dagang Mesir.
Menurut Dubes Lutfi, kebutuhan kopi di Mesir terus meningkat setiap tahunnya, khususnya biji kopi robusta. Hal ini menjadikan Mesir pasar yang sangat potensial bagi pelaku ekspor kopi Indonesia.
Mesir dengan populasi 110 juta jiwa merupakan pasar unggulan untuk kopi Indonesia. Oleh karena itu, kepercayaan buyer harus dijaga dengan memberikan produk berkualitas sesuai spesifikasi yang diminta dan pengiriman yang tepat waktu sesuai jadwal yang disepakati.
Baca juga: Mesir masih jadi pasar utama tujuan ekspor produk kopi Indonesia
Baca juga: Atase Kairo saksikan realisasi ekspor 39,6 ton biji kopi robusta Indonesia diekspor ke Mesir
Baca juga: Sumatera Selatan ekspor 59,4 ton kopi ke Malaysia dan Australia