Makassar (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Sulawesi Tengah (DLH Sulteng) menyatakan pengelolaan limbah B3 pada PT Citra Palu Minerals (CPM) di Kelurahan Poboya, Kota Palu masuk kategori baik.
"Dari hasil pantauan kami, belum ditemukan dampak signifikan dari aktivitas tambang PT CPM terhadap lingkungan sekitar. Begitu pula, hasil laboratorium menunjukkan masuk kategori cukup baik," kata Sekretaris DLH Sulteng Wahid Irawan dalam keterangan persnya di Makassar, Kamis.
Dia mengatakan DLH menilai pengelolaan limbah, terutama limbah bahan berbahaya beracun (B3) CPM cukup baik.
Hal itu seusai hasil peninjauan ke Kantor PT CPM dan juga pengambilan sampel udara di lokasi tersebut. Selain melakukan peninjauan, juga meminta PT CPM rutin melaporkan dokumen pengelolaan lingkungan setiap semester berjalan. Dokumen lingkungan untuk semestar II 2024 sudah diserahkan..
Baca juga: Pemkot Tangerang ajak masyarakat adukan ke DLH jika ada perusahaan buang limbah B3
Baca juga: DLH Karawang akan tindak pelaku pembuangan limbah medis di Sungai Citarum
Menurut dia, perusahaan mineral itu dalam ketaatan pelaporan sudah bagus, sebelum-sebelumnya dijalankan. Namun idealnya per semester sudah diserahkan.
Kunjungan DLH Sulteng ke anak usaha Bumi Resources Minerlas (BRMS) ini sebagai tindak lanjut dari aspirasi masyarakat yang ramai mengkritik potensi dampak lingkungan dari aktivitas tambang.
Selama pertemuan dengan CPM, lanjut dia, pihaknya melakukan pengujian kualitas udara dan air Sungai Pondo yang berada di lingkungan perusahaan. Kadar kualitas udara di area CPM baru bisa diketahui 2-3 hari ke depan melalui hasil uji laboratorium.
Sementara itu, GM External Affairs and Security PT CPM, Amran Amier mengatakan, perusahaan sudah memenuhi segala ketentuan dalam regulasi yang tertuang dalam dokumen persetujuan teknis (pertek) dan dokumen AMDAL.
Baca juga: Kejari Bekasi jatuhkan denda Rp200 juta pada perusahaan pembuang limbah B3
"Pemantauan Udara Ambien dan pemantauan Emisi semuanya sudah dilakukan dengan pihak laboratorium yang terakreditasi KAN, dan semua parameter lingkungan baik untuk pemantauan udara ambien maupun pemantauan emisi semuanya memenuhi baku mutu lingkungan," ungkapnya.
Amran menambahkan alat pendeteksi gas HCN di CPM tergolong canggih dan berkualitas yang digunakan yaitu OLDHAM dan ATI.
Alat ini mempunyai detection limit 4.7 ppm yang dipasang di area pelarutan sianida. Sampai sejauh ini tidak ada indikasi pembentukan gas HCN dan operator bekerja dengan aman.
Apalagi Tim maintenance selalu melakukan kalibrasi dan preventif maintenance agar alat selalu berfungsi dengan baik. Alat deteksi sianida juga dipasang dibeberapa titik lainnya di pabrik pengolahan.