Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta meminta masyarakat tidak melakukan pembelian secara berlebihan atau panic buying terhadap elpiji 3 kg atau biasa disebut gas melon menjelang Ramadhan 2025.
"Jangan panic buying karena akan mengganggu distribusi pasokan. Tidak perlu menyetok banyak karena dipastikan tersedia," ujar Kepala Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Sri Riswanti di Yogyakarta, Minggu.
Berdasarkan hasil pengawasan, setiap pangkalan tetap menerima alokasi gas sesuai jumlah yang telah ditetapkan.
"Dari sisi pasokan tidak ada masalah. Misal satu titik pangkalan alokasi seratus, tetap seratus. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir," ujar Sri Riswanti.
Jika terjadi kelangkaan di beberapa titik, hal itu lebih disebabkan oleh perubahan perilaku konsumen yang khawatir akan kekurangan stok elpiji.
Sri Riswanti mengatakan kuota elpiji 3 kg untuk Kota Yogyakarta pada tahun ini mengalami sedikit pengurangan dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini, alokasi elpiji 3 kg untuk Kota Yogyakarta mencapai sekitar 22.000 metrik ton (MT).
Baca juga: Pemkot dan Hiswana Migas Depok jaga ketersediaan elpiji 3 kg
Baca juga: 100 pengecer elpiji 3 kilogram bersubsidi di Karawang ajukan NIB