Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi peran besar Nahdlatul Ulama (NU) dalam merawat dan menjaga kemerdekaan bangsa dari beragam bentuk penjajahan.
Melalui sambutan di Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama di Surabaya, Jawa Timur, Senin, Prabowo menyatakan dalam sejarah Indonesia, NU selalu hadir dan membawa solusi memecahkan krisis
"NU memang lahir dan besar di Jawa Timur, dan di Jawa Timur kemerdekaan kita diuji. Kemerdekaan kita, saya selalu mengatakan diproklamasikan di Jakarta 17 Agustus 1945, tapi itu diuji di Surabaya 10 November," kata Presiden.
Presiden mengingatkan masyarakat bahwa kemerdekaan Indonesia sempat terancam di 10 November karena sekutu Inggris ingin kembali melakukan pendudukan.
Namun ulama-ulama NU menjaga semangat masyarakat terutama arek-arek Surabaya untuk bisa memperjuangkan kebebasan Indonesia agar tidak lagi direbut.
Keputusan itu membuat sejarah tak terlupakan bagi Indonesia, memastikan negara tetap dapat berdiri dan bertahan sebagai sebuah bangsa yang di 2025 ini menyambut usia ke-80.
"Dengan demikian Surabaya dikatakan Kota Pahlawan, dan kita mengakui peran para kiai, para ulama, semuanya menggelorakan perlawanan," kata Presiden.
Baca juga: Presiden Prabowo ingatkan aparat negara harus setia pada rakyat Indonesia