Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar aksi bersih sampah laut di Pantai Kedonganan, Jimbaran, Bali.
Kegiatan ini merupakan rangkaian program Bulan Cinta Laut, sekaligus wujud kolaborasi lintas sektor guna mengatasi tantangan global tersebut.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dalam keterangannya, Senin menegaskan pentingnya kerja sama semua pihak dalam menghadapi ancaman sampah laut.
"Ini adalah tantangan global yang membutuhkan solusi kolaboratif. Aksi ini mengirimkan pesan kuat kepada masyarakat lokal dan internasional bahwa kelestarian laut adalah tanggung jawab bersama," ujarnya.
Aksi yang melibatkan lebih dari 8.500 peserta ini tidak hanya menjadi langkah nyata dalam membersihkan pantai, tetapi juga simbol komitmen bersama untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Acara ini dihadiri sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Trenggono, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa, serta perwakilan negara sahabat seperti Uni Emirat Arab (UEA), Norwegia, Denmark, dan UNDP Indonesia.
Selain itu, berbagai komunitas peduli lingkungan, pelajar, pengusaha, serta masyarakat setempat turut ambil bagian dalam kegiatan ini.
Salah satu langkah konkret aksi ini adalah penyerahan bantuan trash boom untuk 14 sungai di Bali. Alat ini adalah hasil kerja sama antara pemerintah Indonesia dan UEA, didukung UNDP Indonesia dan Clean Rivers.
Selain itu, KLH/BPLH menyerahkan satu unit dump truck untuk Kabupaten Badung, Bali, sedangkan KKP memberikan satu unit motor roda tiga dan 10 unit kano pengumpul sampah kepada komunitas lokal.
Bantuan ini diharapkan bisa mencegah sampah masuk ke laut, memperbaiki ekosistem perairan, dan meningkatkan kualitas destinasi wisata.
"Kami terus memperkuat sistem pengelolaan sampah secara terintegrasi, terutama untuk mengatasi sampah kiriman yang tiap tahun jadi ancaman serius bagi Pantai Kedonganan dan sekitarnya," ungkap Menteri Hanif.
Data menunjukkan bahwa sampah kiriman di Bali selama 2024-2025 diperkirakan mencapai 6.000 ton, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kolaborasi antara Indonesia dan UEA jadi sorotan utama penanganan sampah laut. Melalui program Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut, kedua negara bekerja sama mengurangi kebocoran sampah plastik ke laut dengan target ambisius, mengurangi polusi plastik laut hingga 70% pada 2025, dan menerapkan strategi zero-landfill pada 2030.
Fokus proyek ini meliputi efisiensi penanganan sampah sungai, pengelolaan limbah plastik terintegrasi, dan pemberdayaan masyarakat. Sungai-sungai yang menjadi prioritas meliputi kawasan Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Kolaborasi ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga upaya membangun kesadaran masyarakat dalam mendukung keberlanjutan lingkungan," tambah Hanif.
Setiap musim angin barat (Oktober-Maret), Pantai Kedonganan dan kawasan Jimbaran menghadapi ancaman sampah kiriman yang merusak keindahan pantai.
Kondisi ini tidak hanya berdampak pada ekosistem laut, tetapi juga pada sektor pariwisata yang menjadi andalan Bali. Pemerintah berharap melalui kolaborasi lintas sektor ini, permasalahan sampah dapat ditangani lebih dini dan sistematis.
"Dengan aksi bersama yang terus digencarkan, diharapkan keindahan pantai Bali dapat terjaga, menjadikannya destinasi wisata yang bersih dan lestari untuk generasi mendatang," kata Hanif.
Baca juga: Menteri LH pimpin aksi penanaman 2.450 bibit pohon di hulu Sungai Ciliwung
KLH dan KKP gelar aksi bersih di Pantai Kedonganan Jimbaran
Senin, 20 Januari 2025 17:52 WIB

Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar aksi bersih sampah laut di Pantai Kedonganan, Jimbaran, Bali. (ANTARA/ Foto: Istimewa)